Awalnya, bibit asparagus didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun 2007, petani di Indonesia mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri.
Untuk lahan 1 hektar memerlukan 600 gr bibit asparagus. Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (indirect seedling) melalui persemaian.
Baca juga: Simak, Manfaat Menggunakan Pupuk Organik untuk Tanaman Sayuran
Dalam pembibitan dengan biji terdapat enam tahap, yaitu sebagai berikut.
Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian, yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir.
Bedengan tempat persemaian perlu diolah tanahnya, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 sampai 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27 derajat celcius selama 24 sampai 48 jam. Selama perendaman, air diganti dua sampai tiga kali.
Baca juga: 10 Sayuran yang Cepat Tumbuh, Bisa dalam 3 Hari
Biji yang mengambang pada saat perendaman harus dibuang.
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15 x 10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji.