JAKARTA, KOMPAS.com - Kopi adalah minuman favorit yang banyak dikonsumsi masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, menurut data International Coffee Organization (ICO), hingga akhir 2021 Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia dengan jumlah mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram.
Dari berbagai varietas kopi yang dibudidayakan, yang paling populer adalah kopi robusta dan kopi arabika. Meskipun saat diolah memiliki rasa yang hampir mirip, kedua jenis kopi ini tetap memiliki beberapa perbedaan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (7/4/2023), berikut beberapa perbedaan kopi arabika dan kopi robusta.
Baca juga: BUMN Tingkatkan Kapasitas dan Kesejahteraan Petani Kopi Nusantara
Kopi arabika ditemukan di Ethiopia dan dipopulerkan oleh warga Arab dan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Adapun kopi robusta ditemukan di Afrika dan dibawa oleh Belanda untuk dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia.
Biji kopi arabika merupakan jenis kopi yang pertama dikonsumsi sedangkan kopi robusta baru ditemukan kurang lebih 100 tahun setelah arabika.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika kopi arabika mampu menguasai pangsa pasar hingga 70 persen di dunia.
Lopi arabika mempunyai bentuk biji oval, lonjong dan pipih dengan ukuran lebih besar dan garis lipatan tengahnya lebih tegas.
Baca juga: Cara Pembibitan Kopi Arabika agar Menghasilnya Bibit Berkualitas
Adapun biji kopi robusta umumnya lebih kecil dan bundar, warna lebih pucat, lipatan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas.