JAKARTA, KOMPAS.com - Vertical farming atau vertikultur adalah budidaya tanaman secara vertikal dengan memanfaatkan ruang di atas tanaman. Ada banyak jenis tanaman vertikultur, salah satunya buah strawberry.
Strawberry diatur sedemikian rupa secara bertumpuk, sehingga penggunaan ruang lebih efisien. Selain itu, penanaman dengan cara ini juga membuat tanaman terkena cahaya matahari dengan lebih maksimal.
Lantas, bagaimana cara menanam strawberry vertikultur? Dikutip dari Agri Farming, Rabu (12/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Cara Menanam Strawberry di Daerah Panas
Rak susun dapat dibuat dengan bahan seperti kayu, bambu, besi maupun galvalum. Setiap bahan memiliki kualitasnya masing-masing. Rak susun dibuat dengan bentuk segitiga setinggi 150 hingga 200 cm dengan jarak antar setiap papan 15 sampai 30 cm.
Media tanam yang subur akan mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan rasa buah strawberry. Media tanaman yang baik berasal dari campuran tanah dan pupuk organik seperti pupuk kompos dengan perbandingan 1:1. Kedua bahan tersebut dicampur secara merata dan diamkan selama 7 sampai 10 hari, kemudian dimasukkan ke dalam pot.
Bibit strawberry di Indonesia sangat beragam jenisnya. Pilihlah bibit yang memiliki keunggulan paling banyak dari segi pertumbuhan tanaman, produktivitas buah, rasa buah dan ketahanan terhadap penyakit.
Bibit strawberry paling banyak diambil dari stolon, karena proses pembibitannya yang cepat dan memiliki karakteristik seperti induknya.
Baca juga: Mudah, Cara Pembibitan Strawberry Menggunakan Sulur
Cara menanam strawberry vertikultur cukup sederhana. Buatlah lubang tanam pada media sedalam 5 sampai 3 cm. Masukan satu bibit strawberry ke dalam setiap lubang tanam tersebut. Tutup lubang tanam menggunakan tanah dan rawat secara teratur.
Daun tanaman strawberry yang sudah tua atau berwarna kuning harus dilakukan perompesan atau pembuangan secara rutin. Tujuannya agar nutrisi yang serap oleh tanaman, fokus untuk pembentukan daun baru dan buah.
Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan cara dikocor. Sebelumnya, pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis tertentu dicairkan dalam air. Aduk sampai semua pupuk larut dan tercampur merata. Kemudian tambahkan air dan siramkan pada media tanam.
Baca juga: Cara Merawat Tanaman Strawberry agar Hasil Panennya Maksimal
Hama penyakit juga dapat menyerang tanaman strawberry. Penanganan harus dilakukan sedini mungkin sebelum serangan semakin meluas.
Pencegahan dapat menggunakan perangkap seperti yellow trap ataupun feromon sex. Jika serangan semakin meluas, maka gunakanlah pestisida sesuai dosis yang dianjurkan.
Tanaman strawberry mulai berbuah dan dapat dipanen setelah berumur 3 sampai 4 bulan setelah ditanam. Buah yang sudah berwarna merah dapat dipanen dengan cara memotong tangkainya.
Tanaman strawberry dapat berbuah sepanjang tahun dan bisa menghasilkan buah selama 2 tahun apabila dirawat dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.