Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Strawberry Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit

Kompas.com - 12 April 2023, 21:20 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vertical farming atau vertikultur adalah budidaya tanaman secara vertikal dengan memanfaatkan ruang di atas tanaman. Ada banyak jenis tanaman vertikultur, salah satunya buah strawberry.

Strawberry diatur sedemikian rupa secara bertumpuk, sehingga penggunaan ruang lebih efisien. Selain itu, penanaman dengan cara ini juga membuat tanaman terkena cahaya matahari dengan lebih maksimal.

Lantas, bagaimana cara menanam strawberry vertikultur? Dikutip dari Agri Farming, Rabu (12/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Strawberry di Daerah Panas

1. Pembuatan rak

Rak susun dapat dibuat dengan bahan seperti kayu, bambu, besi maupun galvalum. Setiap bahan memiliki kualitasnya masing-masing. Rak susun dibuat dengan bentuk segitiga setinggi 150 hingga 200 cm dengan jarak antar setiap papan 15 sampai 30 cm.

Ilustrasi tanaman stroberiShutterstock/Agenturfotografin Ilustrasi tanaman stroberi

2. Media tanam yang subur

Media tanam yang subur akan mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan rasa buah strawberry. Media tanaman yang baik berasal dari campuran tanah dan pupuk organik seperti pupuk kompos dengan perbandingan 1:1. Kedua bahan tersebut dicampur secara merata dan diamkan selama 7 sampai 10 hari, kemudian dimasukkan ke dalam pot.

3. Bibit yang unggul

Bibit strawberry di Indonesia sangat beragam jenisnya. Pilihlah bibit yang memiliki keunggulan paling banyak dari segi pertumbuhan tanaman, produktivitas buah, rasa buah dan ketahanan terhadap penyakit.

Bibit strawberry paling banyak diambil dari stolon, karena proses pembibitannya yang cepat dan memiliki karakteristik seperti induknya.

Baca juga: Mudah, Cara Pembibitan Strawberry Menggunakan Sulur

4. Proses penanaman

Cara menanam strawberry vertikultur cukup sederhana. Buatlah lubang tanam pada media sedalam 5 sampai 3 cm. Masukan satu bibit strawberry ke dalam setiap lubang tanam tersebut. Tutup lubang tanam menggunakan tanah dan rawat secara teratur.

5. Perompesan

Daun tanaman strawberry yang sudah tua atau berwarna kuning harus dilakukan perompesan atau pembuangan secara rutin. Tujuannya agar nutrisi yang serap oleh tanaman, fokus untuk pembentukan daun baru dan buah.

Ilustrasi tanaman stroberi, menanam strawberry.UNSPLASH/HENRY & CO. Ilustrasi tanaman stroberi, menanam strawberry.

6. Pemberian nutrisi

Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan cara dikocor. Sebelumnya, pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis tertentu dicairkan dalam air. Aduk sampai semua pupuk larut dan tercampur merata. Kemudian tambahkan air dan siramkan pada media tanam.

Baca juga: Cara Merawat Tanaman Strawberry agar Hasil Panennya Maksimal

7. Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Hama penyakit juga dapat menyerang tanaman strawberry. Penanganan harus dilakukan sedini mungkin sebelum serangan semakin meluas.

Pencegahan dapat menggunakan perangkap seperti yellow trap ataupun feromon sex. Jika serangan semakin meluas, maka gunakanlah pestisida sesuai dosis yang dianjurkan.

8. Pemanenan

Tanaman strawberry mulai berbuah dan dapat dipanen setelah berumur 3 sampai 4 bulan setelah ditanam. Buah yang sudah berwarna merah dapat dipanen dengan cara memotong tangkainya.

Tanaman strawberry dapat berbuah sepanjang tahun dan bisa menghasilkan buah selama 2 tahun apabila dirawat dengan baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau