Benih komposit adalah benih yang bersari bebas dan termasuk benih unggul. Benih komposit berasal dari tanaman jantan dan betina yang berasal dari tongkol sama.
Benih ini bisa digunakan secara berulang 3 hingga 4 kali, namun kurang responsif terhadap pemupukan. Potensi produksi jagung dari benih komposit lebih tinggi dibandingkan benih lokal yakni sekitar 7 sampai 8 ton/hektare.
Umur tanaman jagung dari benih ini sekitar 95 sampai 105 hari dan pertumbuhannya tidak seragam. Akan tetapi, benih komposit relatif lebih adapatis terhadap tanah masam dan toleran terhadap kondisi kering.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Komposit agar Hasil Panen Maksimal
Jenis benih jagung lainnya yaitu benih hibrida. Benih ini terdiri atas hibrida silang tunggal dan hibrida 3 jalur.
Hibrida silang tunggal adalah benih hibrida yang diperoleh dari 2 varietas. Sedangkan benih hibrida 3 jalur diperoleh dari hasil persilangan 2 varietas dengan varietas lain yang bersifat unggul. Sifat unggul tersebut tidak dimiliki benih dari persilangan pertama.
Benih hibrida adalah benih yang hanya bisa digunakan untuk satu kali penanaman. Benih ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain;
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya