Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Panen dan Pasca-panen Kacang Tanah

Kompas.com - 29 April 2023, 13:53 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kacang tanah merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang penting di seluruh dunia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan termasuk jenis tanaman legum.

Tanaman kacang tanah tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dan sering ditanam sebagai tanaman sampingan pada sistem tanam tumpangsari. Kacang tanah memiliki bentuk tanaman yang pendek, dengan daun yang lebat serta kacang yang berada didalam tanah.

Kacang tanah merupakan sumber protein nabati yang baik bagi tubuh.Untuk menjaga kualitas dan kandungan yang ada didalamnya.

Baca juga: 9 Varietas Kacang Tanah yang Mempunyai Sifat Unggul

Pasca panen kacang tanah memiliki peran yang sangat penting. Cara pasca panen yang tidak tepat, dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas kacang tanah.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara pasca panen kacang tanah yang tepat. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut penjelasan selengkapnya.

Kacang tanahPixabay/forestmu Kacang tanah

Umur panen

Panen kacang tanah harus dilakukan pada waktu yang tepat. Jika panen terlalu muda, maka kacang akan kisut dan kurang berbobot.

Kacang tanah yang siap panen biasanya berumur 90 sampai 105 hari setelah tanam. Namun untuk lebih meyakinkan, cabut beberapa tanaman untuk mengeceknya.

Cara panen

Cara panen kacang tanah cukup dengan mencabut tanaman yang sudah siap dipanen. Kemudian kumpulkan pada satu tempat yang sama.

Baca juga: Pedoman Budidaya Kacang Tanah yang Mudah Dilakukan

Pasca panen kacang tanah

Langkah selanjutnya setelah panen yaitu kegiatan pasca panen. Berikut beberapa tahapan pasca panen kacang tanah yang penting untuk dilakukan.

1. Pembersihan tanah

Kacang tanah yang baru dipanen, masih sangat kotor karena banyak tanah yang menempel. Tanah yang menempel ini harus dibersihkan terlebih dahulu. Kacang tanah bisa dibersihkan dengan cara diayak atau dijemur sampai tidak ada tanah yang menempel.

2. Pengupasan

Kacang tanah yang sudah dibersihkan perlu dikupas. Pengupasan bertujuan untuk memisahkan biji kacang dengan kulitnya.

Ilustrasi kacang tanahPIXABAY/ALEXAS_FOTOS Ilustrasi kacang tanah

Gunakan tangan secara manual untuk memisahkan kulit dan biji kacang. Lakukan secara cermat, jangan sampai ada yang tertinggal.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Kacang Tanah yang Benar

3. Penjemuran

Setelah tanah kacang dikupas dan diambil bijinya, tahapan pasca panen kacang tanah selanjutnya yaitu melakukan penjemuran. Tujuan penjemuran untuk mengurangi kadar air sampai 7 hingga 9 persen.

Kadar air yang rendah akan membuat kacang tanah tahan lama. Pengeringan bisa dilakukan secara alami menggunakan panas matahari atau mesin pengering.

Apabila menggunakan panas matahari, membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 10 hari sampai benar-benar kering.

4. Penyortiran

Pisahkan biji kacang yang kurang bagus seperti kisut, berjamur, terdapat lubang, dan biji pecah. Pisahkan juga kacang tanah dengan kerikil atau biji tanaman lain. Penyortiran yang baik, akan meningkatkan daya simpan serta nilai jual.

5. Pengemasan

Pengemasan dilakukan dengan menggunakan karung putih maupun karung goni. Wadah kemasan yang kering dan rapat dapat membantu menjaga kadar air kacang tanah, sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit pasca panen. Selain itu, pengemasan juga berguna untuk mempermudah pemindahan.

6. Penyimpanan

Pasca panen kacang tanah yang terakhir yaitu penyimpanan. Simpan kacang tanah yang sudah dikemas pada ruangan yang memiliki saluran udara yang baik, terhindar dari hujan secara langsung, dan tempatnya mudah dijangkau kendaraan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau