Untuk sayuran organik, pengendalian hama dapat dilakukan secara fisik dengan cara membunuh atau membuang hama yang terdapat pada tanaman dan media tanam atau dapat juga secara kimiawi dengan insektisida nabati.
Insektisida nabati telah banyak dijual di kios-kios pertanian. Apabila memungkinkan, pestisida nabati dapat dibuat sendiri dengan menggunakan sumberdaya yang terdapat di dapur dan pekarangan.
Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan memberikan agensia hayati. Agensia hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios-kios pertanian.
Baca juga: 10 Buah yang Sering Dikira Sayuran, Tomat hingga Mentimun
Apabila tidak tersedia agensia hayati, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara memusnakan tanaman terserang sehingga tidak menulari tanaman lainnya.
Untuk penyakit virus yang penyebarannya diperantarai serangga, seperti kutu pucuk atau kutu daun, maka pengendalian dapat dilakukan dengan cara menghalangi serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.
Untuk sayuran non organik, maka pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan menggunakan pestisida kimia (insektisida dan fungisida) sesuai cara dan dosis anjuran.
Namun demikian, diingatkan bahwa aplikasi pestisida kimia pada tanaman pekarangan sebaiknya dihindari karena besar risiko terhadap anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Baca juga: 6 Tanaman Sayuran yang Bisa Hidup di Tempat Teduh, Apa Saja?
Sebaiknya dilakukan secara mekanik dan era-dikatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.