Benih yang sudah disiapkan sebaiknya direndam dulu ke dalam air hangat (50°C) atau dalam larutan Previcur N sebanyak 1 CC/L selama 1 jam. Benih kemudian disebar secara merata pada bedengan persemaian yang telah disiapkan sebelumnya.
Lalu persemaian kembali ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Pindahkan bibit yang berusia 7 sampai 8 hari ke dalam bumbunan daun pisang atau pot plastik dengan media yang sama yaitu tanah dan pupuk kandang steril.
Bibit siap ditanam di lahan setelah memiliki 4 sampai 5 helai daun atau berumur 3 hingga 4 minggu.
Lahan yang sudah dipilih sebelumnya kemudian diolah dengan cara dicangkul sampai gembur. Kemudian dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 cm x 40 cm.
Baca juga: Cara Menanam Brokoli di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Brokoli tumbuh di tanah asam, apabila pH tanah kurang dari 5,5 maka diperlukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit dengan dosis 1,5 ton per hektar 3 sampai 4 minggu sebelum tanam.
Proses pengapuran bisa dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Kapur tersebut disebar di atas permukaan tanah dan diaduk merata dengan cangkul.
Tahapan budidaya brokoli hijau berikutnya yaitu penanaman. Caranya cukup dengan meletakkan bibit brokoli pada lubang tanam yang sudah dibuat. Lalu tutup lubang tanam dengan tanah.
Pemupukan perlu dilakukan agar brokoli tumbuh dengan subur. Adapun pupuk yang diberikan diantaranya adalah pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos serta pupuk buatan.