Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Panen dan Pasca-panen Srikaya dengan Benar

Kompas.com - 16/05/2023, 18:25 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

1. Pengumpulan buah

Buah yang sudah dipanen kemudian dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan terhindar dari sinar matahari langsung. Tujuannya agar buah tidak cepat layu akibat respirasi yang terlalu tinggi. Selain itu, pengumpulan buah juga mempermudah pengangkutan.

2. Pembersihkan buah

Tahapan berikutnya yaitu buah dibersihkan dari kotoran yang masih menempel. Pembersihan buah cukup menggunakan kuas bersih dan kering. Usakan tidak terkena air karena bisa membuat buah lebih cepat busuk.

Ilustrasi buah srikayaShutterstock/Aria Armoko Ilustrasi buah srikaya

3. Sortasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan buah srikaya yang jelek dan bagus. Buah srikaya yang sudah matang juga perlu dipisahkan dengan buah yang masih mentah.

Baca juga: Jangan Dibuang, Begini Cara Membuat Pestisida dari Biji Srikaya

4. Grading

Grading perlu dilakukan untuk menentukan nilai jual buah ini. Buah berkualitas baik tentu memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan buah berkualitas rendah.

Grading atau pengelompokan biasanya dilakukan berdasarkan ukuran dan tingkat kematangan buah.

5. Pengemasan

Buah srikaya dikemas dalam keranjang bambu yang dibuat renggang. Tujuannya agar sirkulasi udara tetap lancar sehingga kualitas buah tetap terjaga dengan baik.

6. Pengangkutan

Pengangkutan dilakukan secara hati-hati agar tidak mudah rusak. Sebaiknya, keranjang berisi buah srikaya tidak ditumpuk terlalu banyak karena akan membuat buah tertekan dan rusak.

Baca juga: Tahapan Panen dan Pasca Panen Jeruk yang Benar

7. Pengolahan

Buah srikaya bisa dimanfaatkan dalam bentuk segar atau diolah terlebih dahulu. Bentuk pengolahan buah srikaya antara lain; selai, manisan, sirup, dan lain sebagainya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau