Pisahkan ampas dan cairan ekstrak kulit cempedak hasil blender tadi dengan cara disaring. Gunakan kain bekas untuk menyaring dan memeras cairan sampai benar-benar tuntas.
Ampas padat sisa penyaringan dapat digunakan sebagai pupuk yang dapat dicampurkan dengan tanah sebagai media tanam.
Cara membuat pestisida dari kulit cempedak berikutnya yaitu fermentasi. Cairan hasil ekstraksi yang sudah dipisahkan, kemudian dimasukkan ke dalam jerigen.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Gamal
Sebelum dimasukkan ke jerigen, terlebih dahulu ditambahkan deterjen. Fungsi dari deterjen ini adalah sebagai perekat, sehingga biopestisida tidak mudah hilang. Kocok secara merata dan diamkan selama 2 sampai 3 malam.
Pestisida kulit cempedak sebanyak 15 ml juga bisa dicampurkan dengan 15 liter air. Cara penggunaan biopestisida ini disemprotkan ke tanaman padi secara merata. Penyemprotan pada tanaman padi berumur 5 sampai 50 hari setelah tanam secara rutin 5 hari sekali.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya