Penyakit kerdil pisang merupakan virus utama dan penyakit endemik di seluruh sentra budidaya pisang di Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan Bali.
Bibit tanaman yang sakit merupakan sumber utama infeksi virus BBTV dan ABTV. Virus ini menular dari pohon ke pohon dengan bantuan kutu daun.
Baca juga: Cara Mematangkan Pisang dengan Mudah, Cukup Pakai Kantong Kertas
Penularan penyakit ini akan semakin meluas bila populasi kutu daun di area pertanaman meningkat.
Langkah awal agar tanaman pisang terbebas dari infeksi virus kerdil kuning yaitu dengan menanam bibit hasil perbanyakan kultur jaringan atau benih dari bonggol yang bebas virus.
Bila ternyata ada tanaman pisang yang terkena penyakit kerdil kuning maka sebaiknya langsung membongkar tanaman yang terkena gejala tersebut dan langsung membakarnya.
Penggunaan insektisida yang sesuai dengan dosis rekomendasi juga perlu dilakukan untuk mengendalikan serangga vektor.
Baca juga: 10 Jenis Pisang yang Rasanya Manis, Bisa Menjadi Takjil Buka Puasa
Insektisida yang biasa digunakan berbahan aktif lamda sihalotrin, deltametrin, abametrin, atau fipronil yang berfungsi untuk mengendalikan kutu daun yang kemungkinan membawa virus BBTV.
Kebersihan lahan juga harus dijaga. Pembersihan tanaman inang dari kutu daun untuk menghindari meluasnya serangan penyakit kerdil kuning pada lahan pisang.
Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Akibat dari serangan ini adalah daun pisang yang terserang akan menguning, pelapah menjadi layu dan terjadi perubahan warna pada bonggol pisang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya