Teknik penyiraman yang tepat sangat penting untuk menjaga tingkat kelembapan yang konsisten. Misalnya, penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan tomat terlalu lembek dan bengkak, membuatnya lebih rentan retak.
Di sisi lain, penyiraman yang terlalu sedikit menyebabkan buah tomat menjadi kering dan lebih rentan terhadap retak akibat stres. Salah satu teknik yang efektif adalah menyiram dalam-dalam tetapi jarang.
Baca juga: 9 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam Berdekatan dengan Tanaman Tomat
Alih-alih memberi tanaman tomat penyiraman yang dangkal dan sering, berikan perendaman menyeluruh sekali atau dua kali seminggu. Ini memungkinkan air menembus jauh ke dalam tanah, mendorong akar tumbuh lebih dalam untuk mencari kelembapan.
Penyiraman yang dalam mendukung sistem akar yang kuat dan membantu tanaman menahan periode kering tanpa tekanan yang tidak semestinya.
Dengan menerapkan lapisan mulsa organik di sekitar pangkal tanaman tomat, Anda dapat menciptakan lingkungan yang mendukung yang membantu mengatur kelembapan tanah, suhu, dan pertumbuhan gulma, serta mengurangi risiko kerusakan buah.
Mulsa bertindak sebagai penghalang antara bumi dan atmosfer, mengurangi penguapan air dan mempertahankan tingkat kelembapan tanah yang lebih konsisten.
Baca juga: Cara Pakai Trichoderma Sp untuk Atasi Layu Fusarium Tanaman Tomat
Hal ini sangat penting selama kondisi cuaca yang berfluktuasi, seperti cuaca panas dan kering yang diikuti oleh hujan lebat.
Mulsa juga bertindak sebagai lapisan isolasi, memoderasi suhu tanah. Di iklim panas, ini membantu menjaga agar tanah tetap dingin, mencegah tomat menjadi terlalu panas, yang dapat menyebabkan keretakan buah.
Di sisi lain, menggunakan mulsa dapat membantu menjaga kehangatan di area yang lebih dingin, menghasilkan suhu optimal yang konsisten yang mendorong pertumbuhan. Selain itu, mulsa menekan pertumbuhan gulma dengan menghalangi sinar matahari.