JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Jamur ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena permintaannya terus meningkat.
Namun, harga jual jamur merang sangat ditentukan oleh kualitasnya. Semakin bagus kualitas jamur yang dipanen, semakin mahal harga jualnya.
Oleh sebab itu, panen dan pasca-panen jamur merang harus dilakukan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga sampai ke tangan konsumen. Mengutip dari buku Teknologi Budidaya dan Penanganan Pascapanen Jamur Merang, Volvariella volvacea, berikut ini cara panen dan pasca-panen jamur merang yang benar.
Baca juga: Tips Budidaya Jamur Merang agar Hasil Panennya Melimpah
Tanaman jamur merang mulai memasuki stadia kancing atau kuncup saat berumur 8 hingga 12 setelah bibit ditebar. Di waktu tersebut, jamur merang juga sudah bisa dipanen.
Pemanenan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari untuk menghindari terjadinya jamur merang mekar. Hal tersebut dikarenakan jamur merang yang sudah mekar tidak laku dijual dan mudah busuk.
Panen jamur merang dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tubuh buah dibagian bawah yang menempel pada substrat. Tubuh buah bagian bawah tidak boleh tersisa pada substrat karena akan menyebabkan kontaminasi, sehingga tubuh buah yang tumbuh berikutnya akan busuk.
Setelah dipanen, jamur merang akan memasuki tahapan pasca-panen mulai dari sortasi dan grading, pengemasan, pengangkutan, dan pemasaran. Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Merang, Nilai Ekonominya Tinggi
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya