JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya terong, kendala berupa serangan hana tidak bisa dihindari. Serangan hama dapat menimbulkan kerugian seperti pertumbuhan tanaman lambat, produktivitas menurun, gagal panen, hingga tanaman terong mati.
Ada beberapa hama tanaman terong dan cara mengendalikannya. Berikut penjelasannya, dikutip dari laman resmi Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Kamis (27/7/2023).
Salah satu hama yang menyerang tanaman terong adalah kumbang daun. Hama ini membuat permukaan daun tidak rata, ada lubang dan memiliki warna kuning serta layu.
Baca juga: 5 Hama Tanaman Jeruk yang dapat Menggangu Pertumbuhan, Apa Saja?
Kumbang pemakan daun Epilachna sp. merupakan hama yang dominan pada tanaman terung fase vegetatif dan fase generatif. Imago kumbang ini berwarna jingga kusam dengan bintik-bintik hitam pada elitranya dan panjang tubuhnya berkisar antara 5 sampai 8 mm.
Larvanya berwarna kuning dan terdapat seta yang terlihat seperti duri pada bagian tubuhnya. Baik larva maupun imago merusak tanaman dengan memakan lapisan epidermis di bawah daun tetapi bagian atas daun tetap utuh.
Dengan demikian, daun yang terserang tinggal kerangka dan menjadi kering seperti jaring.
Kumbang daun aktif makan terutama pada pagi hari sedangkan pada siang hari aktivitas makannya menurun, pada sore hari kembali aktif makan dan kemudian menjelang malam aktvitas makannya menurun lagi.
Baca juga: Jenis Hama Tanaman Nilam dan Cara Mengendalikannya
Pada tanaman terong fase vegetatif populasi kumbang daun meningkat pada bulan Desember. Peningkatan ini dipengaruhi oleh umur tanaman, sebab kumbang daun lebih menyukai tanaman muda sebelum berbunga.
Adapun pada fase generatif populasi kumbang daun cenderung mengalami penurunan memasuki bulan November. Hal ini disebabkan karena hujan yang turun secara terus-menerus dan umur tanaman yang semakin tua.
Pada bulan Desember tanaman terong fase generatif tidak ada lagi karena telah mencapai akhir usia tanaman.
Pengendalian hama kumbang daun dapat dilakukan secara manual dengan cara mengambil kumbang tersebut lalu dimusnahkan. Bisa juga dengan cara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida sesuai dosis yang ditentukan.
Baca juga: 8 Hama dan Penyakit Tanaman Bayam, Apa Saja?
Hama ini menyerang tanaman terong pada bagian daun yang masih muda sehingga daun akan rusak, tidak beraturan dan daun akan kering dan mati.
Secara umum kutu daun berukuran kecil, antara 1 sampai 6 mm, tubuhnya lunak, berbentuk seperti buah pir, mobilitasnya rendah dan biasanya hidup secara berkoloni. Kutu daun kapas Aphis gossypii Glover merupakan salah satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman, terutama pada tanaman musim kemarau.
Serangga ini menyerang dengan cara menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan menggunakan stiletnya. Nimfa berukuran kecil, berwarna hijau kekuning-kuningan, stadium nimfa berlangsung selama 6 sampai 7 hari.
Tanaman yang diserang oleh kutu daun maka daunnya akan mengeriting karena cairan dalam daun dihisap oleh hama ini. Pada serangan hebat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman mengerdil.
Baca juga: Hama dan Penyakit Tanaman Kangkung Lengkap dengan Cara Mengendaikannya
Hama ini juga merupakan vektor atau pembawa virus penyakit. Kutu daun dapat mengeluarkan kotoran berupa embun madu, sehingga kadang pada tanaman yang terdapat banyak kutu ini akan ditemui semut-semut yang akan memanfaatkan kotorannya.
Embun madu yang dapat menjadi media tumbuhnya jamur jelaga yang dapat menutupi daun dalam proses fotosintesis.
Ada beberapa cara mengendalikan hama kutu daun pada tanaman terong. Pengendalian secara bercocok tanam atau kultur teknis, meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu terpenuhinya persyaratan tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah) dan pengaturan jarak tanam.
Selain itu pemupukuan dan pengamatan pada kanopi tunas seluas 0,25 meter persegu. Hitung serangga dewasa yang ada setiap dua minggu.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Umbi Gadung untuk Atasi Hama Tikus
Pengendalian mekanis dan fisik dilakukan dengan membersihkan kebun atau sanitasi terhadap gulma atau dengan menggunakan mulsa jerami di bedengan pembibitan, serta membunuh langsung serangga yang ditemukan.
Pengendalian biologis dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami predator dari famili Syrphidae, Menochillus sp., Scymnus sp. (Coccinelidae), Crysophidae, Lycosidae dan parasitoid Aphytis sp.
Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan insektisida selektif dan efektif sesuai rekomendasi, dilakukan secara spot spray pada tunas bila tunas terserang 25 persen.
Hama ini menyebabkan permukaan daun berbintik coklat kehitaman serta daun akan berlubang dan layu, Cara pengendalian hama ini umumnya dilakukan dengan sanitasi lahan, melakukan perendaman benih dengan larutan sebelum tanam serta penjarangan tanaman.
Baca juga: Manfaat Tanaman Selasih untuk Pertanian, Bisa Usir Hama Lalat Buah
Selain itu bisa juga dengan cara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan dengan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Hama ini menyerang buah baik muda atau tua yang mengakibatkan buah terong akan berlubang lalu busuk di bagian dalamnya.
Pengendalian dilakukan dengan cara manual yaitu dengan membuang buah yang terserang dan melakukan sanitasi lahan dengan baik. Bisa juga dengan cara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan buah dengan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Hama ini menyerang tanaman muda atau tanaman dalam proses pembenihan. Hama ini menyebabkan tanaman membusuk lalu mati.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Boleng pada Tanaman Ubi Jalar
Pengendalian ulat tanah dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan penggunaan benih yang berkualitas dan tahan terhadap hama serta melakukan sanitasi lahan dengan baik. Bisa juga dengan cara kimiawi, yaitu menyemprotkan insektisida sesuai dengan anjuran.
Hama ini menyerang daun yang muda ataupun tua, biasanya daun yang terserang akan berlubang dan bentukya tidak beraturan. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan mengambil ulat lalu dimusnakan.
Bisa juga dengan melakukan sanitasi lahan dengan baik atau dengan cara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Hama ini dapat menyebabkan daun mengerut, keriting dan tanaman akan menjadi kerdil. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan rotasi tanaman, melakukan penyiangan gulma dan tanaman inang, serta melakukan penyemprotan akarisida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.