Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Kompas.com - 13/03/2025, 19:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penelitian juga menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoglobin hingga 58 persen dan ferritin serum hingga 50 persen, sehingga membantu mencegah anemia pada ibu hamil.

Selain itu, daun kelor diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol, memiliki sifat antiinflamasi, serta membantu penderita diabetes dalam menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan respons insulin.

Baca juga: Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Dengan berbagai manfaatnya, kelor semakin mengukuhkan posisinya sebagai superfood yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi.

Oleh karena itu, penguatan ekosistem produksi dan distribusi kelor perlu terus didorong agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas.

Mendorong ekspor kelor

Di tengah meningkatnya permintaan global terhadap produk pangan sehat dan alami, Indonesia mencatat pencapaian gemilang dalam ekspor bubuk kelor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor daun kelor Indonesia mengalami lonjakan signifikan dengan volume mencapai 4.350 ton dan nilai ekspor sebesar 13,75 juta dollar AS pada periode Januari-September 2024.

Daerah penghasil utama seperti Blora (Jawa Tengah), Sumenep (Madura), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) berperan besar dalam memenuhi permintaan global, dengan tujuan ekspor utama ke China, Malaysia, Australia, dan Afrika.

Lonjakan permintaan terutama terjadi di China, yang mencatat nilai ekspor hingga 7,39 juta dollar AS.

Untuk memperkuat daya saing ekspor, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah di beberapa provinsi secara aktif mendorong pertumbuhan industri kelor melalui berbagai program strategis.

Di antaranya adalah memberikan pelatihan ekspor, pemahaman regulasi global, serta strategi pemasaran.

Program ini telah melahirkan berbagai kisah sukses, seperti PT Keloria Moringa Jaya, yang meningkatkan ekspor dari 20 kg pada 2021 menjadi 300 kg per pengiriman, dengan pendapatan mencapai 5.400 dollar AS (Rp 84 juta) per bulan.

Selain itu, Desa Devisa Daun Kelor di Sumenep, Madura, juga mengalami perkembangan pesat, dengan produksi bubuk kelor meningkat dari 500 kg/hari menjadi 1,5 ton/hari.

Baca juga: Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Efisiensi biaya produksi yang mencapai Rp 14.400/kg memungkinkan sekitar 90 persen hasil produksi diekspor ke Malaysia, Amerika Serikat, dan Eropa, dengan dukungan fasilitas pengering, mesin tepung, serta sertifikasi organik untuk memenuhi standar internasional.

Dampak ekonomi dan sosial dari ekspor bubuk kelor sangat signifikan, terutama bagi kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM).

Lebih dari 1.700 petani di 9 desa di Madura terlibat dalam produksi kelor, yang secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau