JAKARTA, KOMPAS.com - Pepaya adalah salah satu buah tropis yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pepaya berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim dan relatif cepat berproduksi.
Buah pepaya mengandung gizi tinggi dan dapat memperlancar proses pencernaan. Selain kaya vitamin A dan beta karoten, kandungan vitamin C pada buah pepaya lebih tinggi dibandingkan dengan buah mangga, jeruk, dan pisang.
Tanaman pepaya dapat ditanam di semua daerah di Indonesia dan tumbuh subur menyebar dari dataran rendah sampai tinggi, yaitu sampai 1.000 mdpl. Ada beragam varietas pepaya yang dibudidayakan di Tanah Air, salah satunya adalah pepaya merah delima.
Baca juga: Cara Menanam Pepaya dari Biji di Pot
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (6/1/2023), pepaya merah delima adalah salah satu varietas pepaya unggul hasil penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian.
Buah pepaya merah delima memiliki rasa sangat manis, legit, dan tidak beraroma, sehingga sebagian masyarakat di Jambi dan Sumatera Barat menyebutnya pepaya madu.
Pepaya merah delima mempunyai ukuran buah sedang, rongga buah berbentuk bintang bersudut lima, warna daging buah merah, dan tekstur daging buahnya kenyal.
Warna daging buahnya merah oranye, daging buah tebal lebih dari 3 cm, rasa sangat manis, produktivitas di atas 70 ton per hektar, dan ukuran buah sedang dengan bobot rata-rata 1,2 kg per buah.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menyemai Benih Pepaya California dengan Mudah
Buah pepaya merah delima memiliki panjang 21-30 cm dengan lingkar buah antara 30 sampai 40 cm. Adapun bobot buah antara 0,8 sampai 1,9 kg.
Pohon pepaya merah delima berbuah antara dua sampai tiga bulan setelah tanam. Adapun umur panen buah pertama pada tujuh hingga delapan bulan setelah tanam.