JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit moler adalah salah satu penyakit yang sering ditemukan pada tanaman bawang merah. Penyakit moler bawang merah disebabkan oleh jamur patogen Fusarium oxysporum.
Maka dari itu, penyakit ini sering disebut sebagai layu fusarium. Perkembangan penyakit ini sangat cepat, terutama jika kondisi cuaca sedang tidak menentu.
Selain itu, serangan moler juga terus meningkat pada area budidaya yang ditanami bawang merah terus menerus tanpa pergiliran tanaman. Serangan penyakit ini akan mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Baca juga: Gejala Layu Fusarium Bawang Merah dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (15/1/2023), berikut ini gejala dan cara mengendalikan penyakit moler bawang merah.
Layu fusarium akan meningkat pada musim hujan. Penyakit ini biasanya muncul pada bawang merah berumur 35 hingga 45 hari setelah tanam.
Penyakit ini bisa menyebabkan tanaman layu mendadak dan perubahan warna daun menjadi kuning dan melengkung. Daun tanaman tersebut juga akan terkulai dan mengkerut.
Baca juga: Gejala dan Cara Mengatasi Penyakit Trotol pada Bawang Merah
Selain itu, akar tanaman yang terserang penyakit moler juga akan busuk dan membuat tanaman mudah dicabut. Penyakit ini juga bisa menyebabkan umbi busuk dan terdapat koloni jamur. Pada serangan lanjut, tanaman bisa mati.
Layu fusarium harus segera dikendalikan agar tidak menyebabkan kerugian dalam usaha pertanian bawang merah. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan secara teknis dan hayati atau kimiawi. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.