JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua cara menanam sayuran yang banyak dilakoni masyarakat saat ini, yakni konvensional dan hidroponik. Kedua teknik menanam sayuran ini banyak dilakukan oleh petani maupun secara mandiri di halaman rumah.
Namun demikian, ada beberapa perbedaan menanam sayuran hidroponik dan konvensional.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (17/2/2023), hidroponik adalah cara bercocok tanam yang prosesnya tidak bergantung pada kesuburan tanah, karena media tanam yang digunakan adalah memberdayakan air dengan dibantu oleh berbagai jenis pupuk.
Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Hidroponik dan Keuntungannya
Bercocok tanam dengan hidroponik banyak dilakukan di pedesaan maupun perkotaan, karena tidak membutuhkan lahan luas.
Sementara itu, menanam sayuran secara konvensional merupakan cara bertani yang menggunakan tanah sebagai media tanam.
Berbeda dengan hidroponik, bertani dengan konvensional bergantung pada kesuburan tanah. Jika ingin mendapatkan untung besar, wajib dilahan yang luas.
Menanam sayuran hidroponik dan konvensional adalah sama, yaitu untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas dan berkuantitas tinggi, namun perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut.
Baca juga: 6 Tahap Budidaya Pegagan Hidroponik, Mudah Diaplikasikan
Hidroponik merupak budidaya yang menggunakan air sebagai media tanamnya. Selain itu, menggunakan pupuk khusus agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.