JAKARTA, KOMPAS.com - Porang merupakan salah satu komoditas ekspor yang nilai jualnya tinggi. Keunggulan porang terletak pada umbinya yang memiliki kandungan glukomanan tinggi.
Kandungan tersebut membuat umbi porang banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Hal ini jugalah yang membuat porang menjadi produk pertanian yang banyak dicari.
Oleh karena itu, budidaya porang harus dilakukan dengan baik agar menghasilkan umbi berkualitas. Salah satu tahapan budidaya umbi porang yang perlu diperhatikan yaitu pemanenannya.
Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat
Panen porang harus dilakukan tepat waktu dan dengan cara yang benar. Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, simak penjelasannya berikut ini.
Porang termasuk tanaman tahunan karena memiliki waktu panen yang cukup lama. Tanaman ini memerlukan waktu 1 sampai 2 tahun untuk menghasilkan umbi yang besar dan banyak.
Umbi porang harus dipanen pada waktu yang tepat. Panen porang yang terlalu muda, menghasilkan umbi yang kecil dan kurang berbobot.
Selain dari segi, ada juga ciri-ciri lain yang perlu diperhatikan. Biasanya, batang dan daun tanaman porang apabila sudah siap dipanen, akan layu dan mengering.
Untuk memastikan umbi sudah berkembang dengan baik, gali tanah disekitar tanaman untuk mengecek umbi porang yang sudah membesar atau belum.
Baca juga: Cara Memperbanyak Tanaman Porang