Serangan ini dijumpai pada tanaman baik usia muda maupun sudah dewasa.
Gejala penyakit layu fusarium yaitu tanaman akan tampak layu pada pukul 10.00 sampai 14.00 dan akan kembali segar pada pagi serta sore hari selama proses fotosintesis berkurang.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Alami untuk Cabai Rawit agar Berbuah Lebat
Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan cara berikut ini.
Trichoderma merupakan agensia hayati berupa jamur yang dapat melawan perkembangan jamur pathogen. Fungisida alami ini sangat efektif dan efisien untuk mencegah layu fusarium.
Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar atau bisa juga dikocorkan pada setiap lubang tanaman.
Tanaman yang terlihat layu karena layu fusarium sebaiknya dicabut dan dibakar. Jika perlu tanah bekas tanaman terserang juga dibuang atau disemprot dengan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil atau tembaga hidroksida untuk mencegah penularan yang lebih cepat ke tanaman yang masih sehat.
Baca juga: Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Mengurangi penggunaan pupuk berkadar N (nitrogen) tinggi seperti pupuk urea. Penggunaan pupuk urea yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit.
Dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK.