JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman cabai adalah penyakit layu. Penyakit layu datang tiba-tiba dan langsung membuat sebagian tanaman cabai mati, yang dapat menimbulkan kerugian bagi petani.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (26/8/2022), penyakit layu pada tanaman cabai bisa disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Penyakit layu yang disebabkan oleh serangan jamur disebut layu fusarium. Sementara itu, penyakit layu bakteri adalah penyakit layu yang ditimbulkan oleh serangan bakteri.
Baca juga: Penyebab dan Cara Menangani Penyakit Patek Tanaman Cabai
Pengendalian terhadap penyakit ini harus disesuaikan menurut sumber penyebabnya. Berikut perbedaan penyakit layu fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabai dan cara mengatasinya.
Layu fusarium bisa menyerang tanaman cabai kapan saja, terutama pada musim hujan. Pada musim hujan, jamur Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Tingkat kelembapan yang tinggi, genangan air hujan di lahan dan pH tanah yang rendah sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan jamur ini.
Infeksi penyakit ini terjadi pada leher batang bagian bawah tanaman yang bersinggungan dengan tanah. Bagian tersebut membusuk dan berwarna coklat.
Baca juga: Simak, Kelebihan dan Kekurangan Menanam Cabai Merah pada Musim Kemarau
Infeksi menjalar ke akar sehingga mengalami busuk basah. Apabila kelembaban tanah cukup tinggi, bagian leher batang yang semula busuk kering tersebut berubah warna menjadi putih keabu-abuan karena terbentuk massa spora.
Serangan layu fusarium juga dapat menjalar pada bagian ranting tanaman dan berakhir pada layunya daun tanaman yang dapat menyebabkan kematian pada tanaman.