Selain mencampurkan dengan inokulum Rhizobium yang dibeli di toko-toko pertanian, Anda juga bisa mencampurkan Rhizobium alami berupa tanah dari lahan yang pernah ditanami kacang hijau. Pencampuran Rhizobium alami dilakukan dengan dosis kurang \-lebih 100g/kg benih.
Baca juga: Jangan Dibuang, Kulit Kacang hingga Teh Bisa Jadi Pupuk Tanaman
Setelah itu, keringkan benih yang sudah diinokulasi selama beberapa saat.
Segera tanam benih tersebut. Pastikan benih ditanam tidak lebih dari enam jam setelah inokulasi.
Berikut cara menanam kacang hijau yang benar di lahan sawah.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar
Selama masa perkecambahan, benih kacang hijau membutuhkan air dalam jumlah memadai. Makaitu, lakukan pengairan secara rutin dengan cara mengaliri air lewat saluran drainase.
Menjelang berbunga dan pembentukan polong, pengairan juga dilakukan secara intensif. Jika pada fase ini tanaman kurang air, produktivitas polong akan menurun. Pengairan baru dihentikan seminggu sebelum polong dipanen.
Selain pengairan, jenis perawatan lain pada budi daya kacang hijau, yaitu penyulaman. Kegiatan ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah tanam.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur
Pada umur dua minggu setelah tanam dan 30-40 hari setelah tanam (HST), lakukan kegiatan penyiangan atau pengendalian gulma dan penggemburan tanah di sekitar area perakaran.
Biasanya, bersama dengan penggemburan penyiangan, dilakukan juga pemupukan susulan. Pupuk yang digunakan adalah 25-50 kilogram urea dan 25-37,5 kilogram KCL per hektare.