Pemangkasan perawatan ini juga berfungsi untuk mempertahankan bentuk tanaman yang dikehendaki sampai sering juga disebut pemangkasan bentuk.
Dengan pemangkasan itu peredaran udara di sekitar tubuh tanaman lancar, sinar matahari yang diterima tanaman cukup, sehingga lebih merangsang pertumbuhan selanjutnya.
Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Buah Naga yang Benar? Ini Penjelasannya
Tanaman anggur dalam pot yang sudah berbunga atau berbuah kecil-kecil jangan sampai terkena siraman hujan, lebih-lebih bila hujan turun lebat. Siraman air hujan bisa membuat bunga rusak atau buah anggur rontok.
Amankan dulu tanaman anggur dalam pot itu di tempat teduh, jika hujan yang bakal turun diperkirakan deras dan lebat. Setelah hujan berlalu, tanaman dalam pot bisa diangkat kembali dan ditaruh di tempat semula.
Agar butiran buah dalam dompolan itu besar-besar dan seragam ukurannya, sewaktu buah masih kecil dijarangkan. Sisakan dalam satu dompolan 40 sampai 50 persen dari jumlah butiran asalnya.
Penjarangan itu dilakukan ketika butiran buah sebesar biji kedelai, yaitu sekitar umur 1,5 bulan sejak tanaman dirompes dan dipangkas. Penjarangan buah yang kedua dilakukan setelah butirannya sebesar biji jagung, yaitu sebulan kemudian setelah penjarangan pertama.
Baca juga: 3 Langkah Menanam Strawberry di Dataran Rendah
Penjarangan kedua sifatnya hanya sebagai kontrol, jadi bila dianggap perlu membuang butiran buah yang tumbuhnya tidak normal, kecil, tidak sempurna bentuknya dan busuk.
Buah anggur dianggap masak pohon dan siap petik bila umurnya sudah 105 sampai 110 hari sejak tanaman dirompes, atau 90 hari sejak bunganya mekar. Buah yang sudah matang ditandai dengan adanya lapisan lilin atau pupur putih pada kulit buahnya, serta timbul aroma khas buah anggur.
Warna kulit buah anggur yang sudah matang ada yang kehitam-hitaman, merah kehitaman, kuning transparan atau kuning kehijauan, bergantung pada varietas anggur yang ditanam.