Pada tingkat kelembapan tinggi, maka batang leher yang awalnya kering bisa berubah warna menjadi putih ke abu-akuban. Gejala layu fusarium juga bisa menjalan ke ranting dan membuat daun mati.
Tanaman yang terserang penyakit ini akan mengalami layu pada siang hari (pukul 10.00 – 14.00) dan tanaman akan kembali segar pada sore hari atau saat fotosintesis berkurang.
Sementara itu, gejala penyakit layu bakteri bisa diketahui setelah memotong akar tanaman yang sakit.
Bagian akar dipotong kemudian amati bekas potongan tersebut. Apabila terdapat lendir dan aroma yang kurang sedap, maka bisa dipastikan bahwa penyakit tersebut terserang layu bakteri.
Baca juga: Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Selain itu, Anda juga bisa mengetahui gejala layu bakteri dengan mencelupkan potongan akar ke air. Jika muncul asap yang larut dalam air, maka dapat diketahui bahwa tanaman tersebut terserang bakteri penyebab layu bakteri.
Tanaman cabai yang terserang layu fusarium bisa dikendalikan dengan cara aplikasi jamur antagonis Trichoderma sp., mencabut tanaman bergejala, aplikasi pupuk dengan tepat, dan melakukan rotasi tanaman.
Sementara itu, penyakit layu bakteri dikendalikan dengan cara menggunakan bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis, menggunakan aplikasi pupuk kandang yang matang, menggunakan pupuk urea dengan dosis sesuai, mengaplikasikan bakterisida berbahan aktif agrimycin pada bibit, serta mengelola sistem irigasi yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.