Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Layu Fusarium dan Layu Bakteri pada Tanaman Cabai

Kompas.com - 19/09/2022, 18:43 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai memang tidak sulit. Namun, dalam budi daya cabai ada risiko serangan penyakit yang bisa menyebabkan gagal panen.

Penyakit pada tanaman cabai sebenarnya sangat beragam, yang cukup sering ditemui yaitu layu fusarium dan layu bakteri. Walaupun sama-sama menyebabkan tanaman layu, namun kedua penyakit tanaman ini berbeda.

Lalu, apa saja perbedaan layu fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabai? Dikutip dari Cybex Kementerian Pertanian, Senin (19/92022), berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Perbedaan Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri pada Tanaman Cabai

Ilustrasi tanaman cabai yang layuShutterstock/haryanta.p Ilustrasi tanaman cabai yang layu

Penyebab penyakit

Hal pertama yang membedakan antara layu fusarium dengan layu bakteri pada tanaman cabai yaitu patogen penyebabnya. Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum.

Jamur ini mudah berkembang baik dan menyebar ke beberapa tanaman. Perkembangannya semakin cepat saat kondisi lingkungannya lembap, lahan tergenang air, dan pH tanahnya rendah.

Sedangkan penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini juga bisa cepat menyebar dari satu tanaman ke tanaman lain.

Baca juga: Layu Fusarium Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Gejala penyakit

Perbedaan layu fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabai juga bisa dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Gejala penyakit ini bisa menyerang bagian leher batang bawah yang dekat tanah.

Bagian tersebut bisa busuk dan berubah warna menjadi coklat. Infeksi tersebut kemudian akan menyebar ke akar dan menyebabkan akar busuk basah.

Pada tingkat kelembapan tinggi, maka batang leher yang awalnya kering bisa berubah warna menjadi putih ke abu-akuban. Gejala layu fusarium juga bisa menjalan ke ranting dan membuat daun mati.

Tanaman yang terserang penyakit ini akan mengalami layu pada siang hari (pukul 10.00 – 14.00) dan tanaman akan kembali segar pada sore hari atau saat fotosintesis berkurang.

Sementara itu, gejala penyakit layu bakteri bisa diketahui setelah memotong akar tanaman yang sakit.

Tanaman cabai rawitPexels/Mark Stebnicki Tanaman cabai rawit

Bagian akar dipotong kemudian amati bekas potongan tersebut. Apabila terdapat lendir dan aroma yang kurang sedap, maka bisa dipastikan bahwa penyakit tersebut terserang layu bakteri.

Baca juga: Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Selain itu, Anda juga bisa mengetahui gejala layu bakteri dengan mencelupkan potongan akar ke air. Jika muncul asap yang larut dalam air, maka dapat diketahui bahwa tanaman tersebut terserang bakteri penyebab layu bakteri.

Cara pengendalian

Tanaman cabai yang terserang layu fusarium bisa dikendalikan dengan cara aplikasi jamur antagonis Trichoderma sp., mencabut tanaman bergejala, aplikasi pupuk dengan tepat, dan melakukan rotasi tanaman.

Sementara itu, penyakit layu bakteri dikendalikan dengan cara menggunakan bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis, menggunakan aplikasi pupuk kandang yang matang, menggunakan pupuk urea dengan dosis sesuai, mengaplikasikan bakterisida berbahan aktif agrimycin pada bibit, serta mengelola sistem irigasi yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Simak, Manfaat Ragi untuk Tanaman dan Kebun

Simak, Manfaat Ragi untuk Tanaman dan Kebun

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau