Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak, kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm menurut jumlah mata tunas.
Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen
Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55derajat celcius yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gram per liter air selama 15 menit kemudian ditiriskan.
Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1 : 1.
Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh atau naungan selama sebulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka.
Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah, pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gram per liter air setiap dua minggu. Bibit ditanam di kebun pada umur tiga sampai empat bulan setelah semai.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Batang Pisang
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.
Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.
Oleh sebab itu, teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.