Cara kedua, benih disemai di wadah plastik dengan luas ukuran wadah sesuai kebutuhan bibit. Sebelum benih disemai, benih direndam di dalam air selama kurang lebih dua jam.
Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang tenggelam digunakan untuk disemai.
Baca juga: Gampang, Begini Cara Menanam Sawi di Polybag
Selanjutnya, benih disebar secara merata di atas bedeng persemaian dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang 1 : 1 setebal sekitar 7 cm.
Benih yang telah disebar selanjutnya disiram sampai basah kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama dua sampai tiga hari. Sebaiknya bedeng persemaian diberi naungan.
Bila bibit sudah berumur dua sampai tiga minggu setelah disemai bibit tersebut sudah siap untuk ditanam. Perlakuan yang sama pula dilakukan jika benih disemai diwadah plastik.
Wadah tersebut diteduhkan di rumah persemaian sampai bibit berumur dua sampai tiga minggu. Bibit tersebut sudah siap untuk ditanam.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Nanas di Pekarangan Rumah
Lahan pekarangan dibersihkan dari gulma kemudian tanahnya dicangkul sedalam 20 sampai 30 cm supaya gembur. Setelah itu, bedengan dibuat dengan ketinggian sekitar 20 sampai 30 cm, lebar sekitar 1 meter, dan panjang tergantung ukuran atau bentuk lahan.
Jarak antara bedengan sekitar 40 cm atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Detelah tanah diratakan, permukaan bedengan di beri pupuk kandang yang sudah matang, dengan dosis 100 kg per 100 meter persegi.
Semprot larutan pupuk cair bioboost atau EM4 (10 ml per 1 liter air) pada permukaan bedengan. Kemudian permukaan bedengan ditutup dengan tanah biarkan selam tiga hari dan bedengan siap untuk ditanami.