Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Cara Membuat Tanaman Buah di Pot Cepat Berbuah

Kompas.com - 29 September 2022, 17:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam buah dapat dilakukan di pot jika Anda memiliki lahan terbatas. Namun demikian, perawatan tanaman buah di pot perlu diperhatikan agar dapat cepat berbuah.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Kamis (29/9/2022), salah satu masalah yang sering terjadi saat menanam buah di pot adalah tanaman sangat subur, daunnya lebar, namun tidak menunjukkan tanda-tanda berbuah.

Hal tersebut sering terjadi dan bisa saja salah satu penyebabnya berasal dari kesalahan dalam merawat tanaman buah dalam pot tersebut.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Cabe agar Cepat Berbuah

Ilustrasi menanam strawberry di pot. SHUTTERSTOCK/LUNARVOGEL Ilustrasi menanam strawberry di pot.

Salah satu di antaranya adalah terlampau rajin memupuk tanaman dengan dosis yang tinggi, dengan harapan tanaman dapat tumbuh subur serta membuahkan buah yang banyak.

Padahal pada akhirnya hanya tanaman yang menjulang tinggi dengan cabang yang banyak serta daun yang rimbun, tanpa membuahkan buah.

Sama halnya apabila tanaman diberikan pupuk kimia yang berlebih tanpa disertai dengan pupuk organik, tanah dapat menjadi keras sehingga mengakibatkan tanaman sulit mendapatkan unsur hara untuk pertumbuhannya.

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan agar tanaman buah di pot cepat berbuah.

Baca juga: Cara Menanam Tomat Ceri agar Berbuah Banyak

1. Tanaman buah harus sesuai dengan iklim di daerah setempat

Jangan sampai tanaman dataran tinggi di tanam di dataran rendah, begitupun sebaliknya. Hal ini menjadi penting diperhatikan karena akan menentukan tanaman tersebut dapat berbuah jika sesuai dengan ketinggian tempat tumbuhnya.

Sebagai contoh, strawberry akan rajin berbuah jika ditanam di daerah dingin dan kurang cocok ditanam di daerah panas atau dataran rendah.

Ilustrasi menanam tomat di pot kecil. PEXELS/BACHO NADIRADZE Ilustrasi menanam tomat di pot kecil.

2. Asal usul bibit yang jelas

Tempat pembelian dan perolehan asal bibit yang ditanam di pot harus jelas. Sangat dianjurkan untuk membeli bibit di tempat penangkar yang terpercaya.

Dengan mengetahui varietas dan asal usul bibit yang jelas maka dapat menghilangkan salah satu penyebab tanaman tidak berbuah.

Baca juga: 5 Tips agar Pohon Pisang Cepat Berbuah

3. Bibit yang akan ditanam telah cukup umur

Agar tabulampot cepat berbuah usia bibit juga harus diperhatikan, sehingga tidak menunggu terlalu lama untuk membuahkannya.

Usia yang ideal adalah antara 4 sampai 6 bulan sejak bibit turun dari induknya.

4. Media tanam harus subur dan gembur

Artinya, media tanam harus memenuhi syarat tumbuh tanaman. Untuk itu harus memahami jenis campuran media yang cocok untuk suatu tanaman buah.

Media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, dan bahan lain sebagai tambahan. Penggantian media tanam sangat disarankan setahun sekali. Cara penggantiannyapun bisa dilakukan hanya sebagian media tanam.

Baca juga: Cara Menanam Pepaya Berbatang Pendek dan Berbuah Lebat

5. Suplemen yang seimbang untuk tanaman

Kebutuhan hara dan nutrisi juga harus cukup. Untuk itu, dibutuhkan pemupukan secara rutin. Kelebihan dan kekurangan dosis tentu dapat berdampak buruk bagi tanaman.

Pada intinya tanaman membutuhkan unsur hara makro (N,P, dan K) serta unsur hara mikro , seperti Ca, Mg, dan S. Pastikan waktu dan cara pemberiannya tepat agar tanaman dapat memanfaatkan pupuk secara maksimal.

Ilustrasi tanaman pepaya di dalam pot, menanam pepaya di pot. SHUTTERSTOCK/AIMPOL BURANET Ilustrasi tanaman pepaya di dalam pot, menanam pepaya di pot.

Dengan demikian, tanaman buah dalam pot cepat berbuah. Di samping itu, supaya tabulampot cepat berbuah dan tumbuh subur harus diberikan suplemen tanaman.

Suplemen ini bisa merangsang tumbuh supaya lebih cepat berbuah. Suplemen ini bisa berbentuk pupuk organik.

Baca juga: Cara Merawat Pohon Durian agar Berbuah Lebat

Pemberian pupuk organik ini amat disarankan. Pupuk organik tidak saja aman untuk lingkungan namun juga aman untuk kesehatan tubuh dikarenakan tidak mengeluarkan residu. Pupuk organik ini dapat berbentuk kompos organik.

Dapat juga dibuat tanah gemuk atau atau tanah subur dengan terlebih dulu digabung sekam serta pupuk kandang yang telah difermentasi hingga gampang diserap akar.

Selain itu, suplemen perkembangan dalam bentuk cair juga butuh diberikan. Umumnya, suplemen disemprotkan minimal dua minggu sekali.

6. Intensitas sinar matahari

Seluruh tanaman sangat membutuhkan matahari, saat mempercepat sistem fotosintesanya. Tetapi perlu diingat, tidak semua jenis tanaman senang dengan cahaya matahari yang terlampau banyak.

Baca juga: Cara Merawat Pohon Durian agar Berbuah Lebat

7. Pengendalian hama dan penyakit

Ada banyak jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman. Untuk itu, diperlukan perawatan secara intensif agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit sehingga tanaman buah dalam pot cepat berbuah.

8. Teknik pemangkasan yang tepat

Pemangkasan pada intinya bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tetap pendek dan sehat serta membuat tanaman buah dalam pot cepat berbuah.

Ilustrasi pohon mangga, tanaman mangga, buah mangga di pohon. UNSPLASH/JAMETLENE RESKP Ilustrasi pohon mangga, tanaman mangga, buah mangga di pohon.

Prioritas pemangkasan lebih disarankan pada daun daun tua. Dengan pemangkasan yang terprogram dengan baik, maka tanaman buah dalam pot dapat tampak lebih cantik, menarik serta kokoh.

Apabila menginginkan tanaman buah dalam pot yang berkualitas, pemangkasan dapat dilakukan sejak mulai dari bibit. Bila pemangkasan teratur dikerjakan, maka akan membuat tabulampot cepat berbuah dan bisa dibentuk sesuai dengan selera serta pemilik.

Baca juga: 10 Cara Membuat Tanaman Buah di Pot Cepat Berbuah

Jangan membiarkan tanaman menjadi terlalu tinggi. Semakin tinggi tanaman, akan semakin sulit merawatnya.

Mungkin juga akan menjadi tidak cocok lagi jika ditanam di dalam pot.

9. Pengeratan batang

Supaya tanaman buah dalam pot cepat berbuah dapat dilakukan pengeratan pada batang. Tekniknya adalah batang pohon dikerat atau dilukai.

Fungsi dari pengeratan ini untuk menghalangi makanan yang telah ada di batang turun lagi melewati susunan kambium. Teknik pengeratan ini dapat merangsang tabulampot cepat berbuah.

Baca juga: Cara Menanam Anggur agar Cepat Berbuah

Pengeratan ini dikerjakan dalam periode (musim panen). Pengeratan yang dilakukan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batang dimasuki air serta mengakibatkan busuk pada batang serta busuk pada akar.

Hindari juga mengerat batang pada musim hujan, karena dapat mengakibatkan busuk pada batang.

10. Melakukan stres air

Banyak cara dan trik sederhana untuk membuat tabulampot cepat berbuah. Cara yang paling sederhana agar tanaman buah dalam pot cepat berbuah adalah dengan cara melakukan stres air pada tanaman tersebut.

Ilustrasi pohon jeruk baby pacitan, menanam jeruk baby pacitan.SHUTTERSTOCK/WIWIK WAHYUDI Ilustrasi pohon jeruk baby pacitan, menanam jeruk baby pacitan.

Akan tetapi, perlakuan stres air tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Tanaman yang baru saja ditanam penyiramannya tidak harus setiap hari.

Baca juga: Panduan Pupuk Pohon Durian agar Subur dan Rajin Berbuah

Idealnya setelah sekian hari berlangsung adaptasi, baru tanaman disiram dengan normal. Gunanya untuk lebih mempercepat sistem perangsangan tanaman supaya mengeluarkan bunga.

Bila tanaman berlebihan air, bukannya buah yang diinginkan dapat muncul akan tetapi cuma daunnya saja lebat. Stres air untuk merangsang agar tanaman pot cepat berbuah lebat caranya sangat mudah.

Yang perlu kita lakukan adalah dengan cara jangan melakukan penyiraman dengan waktu tertentu. Sebagai contoh, lakukan penyiraman pada tanaman pot tersebut supaya tanaman tersebut tidak mati saja.

Bisa 10 hari sekali atau bahkan kita siram satu bulan sekali saja. Lakukan stres air ini selama tiga bulan saja, selanjutnya setelah tiga bulan lakukan penyiraman normal seperti semula setiap pagi dan sore hari.

Baca juga: Cara Menanam Nangka agar Cepat Berbuah Lebat

Tidak lama kemudian tanaman buah tersebut akan berbunga lalu berbuah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau