Namun, jika ingin membuat bibit sendiri, Anda harus menyiapkan bibit semai yang diperoleh dari pembudidaya yang sudah ahli. Setelah itu, bibit disemai dalam baglog.
Baca juga: Mengenal Baglog Jamur Tiram dan Cara Membuatnya
Setelah bibit dan baglog tersedia, langkah berikutnya adalah budi daya jamur tiram dengan menanam bibit ke dalam baglog. Sebelum penanaman, pastikan baglog yang digunakan sudah steril.
Anda dapat melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan alkohol dan memanaskan baglog di atas api. Saat penanaman, gunakanlah masker untuk mengurangi risiko kontaminasi.
Kemudian, buka sumbatan baglog dan taburkan bibit jamur tiram sebanyak satu sendok makan untuk baglog berukuran 20 x 30 cm. Tutup kembali baglog tersebut dengan sumbatan kapas dan ikan menggunakan cincin paralon atau potongan bambu.
Diamkan baglog dalam ruangan bersuhu 25-30 derajat Celsius selama tiga sampai empat minggu. Jika miselium atau benang berwarna putih mulai memenuhi baglog, buka sumbatan pada baglog.
Baca juga: Panduan Perawatan Budidaya Jamur saat Cuaca Panas
Setelah miselium tumbuh, baglog jamur tiram bisa disusun dalam rak pembesaran. Anda bisa meletakan baglog dengan cara berderet di rak, ditumpuk dalam satu deret rak, atau digantung secara bertumpuk.
Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan selama pembesaran jamur. Kegiatan pemeliharaan meliputi menjaga kelembapan, pH, suhu, intensitas cahaya, dan oksigen.