Langkah yang kedua yaitu menggunakan herbisida. Herbisida disemprotkan ke rumput yang tumbuh disekitar tanaman menggunakan tangki sprayer, rumput akan mati setelah 2-3 hari setelah disemprot.
Pemeliharaan tanaman kedelai selanjutnya yaitu pemupukan. Pemupukan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika kita berbudidaya.
Pada budidaya tanaman kedelai, pemupukan dilakukan sebanyak 4 kali. Pemupukan yang pertama merupakan pupuk dasar menggunakan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha.
Pemupukan susulan pertama pada umur 10 hari setelah tanam (HST) menggunakan pupuk KCl (50 kg/ha), ZA (50 kg/ha), dan Urea (150 kg/ha). Pemupukan susulan ke dua dilakukan pada umur 20-25 HST menggunakan pupuk KCl (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan Urea (50 kg/ha).
Baca juga: 5 Efek Samping Pupuk Urea bagi Tanaman dan Lingkungan
Kebutuhan air tanaman kedelai harus selalu terpenuhi. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman layu dan pertumbuhan terhambat.
Pada musim kemarau kondisi air dilahan harus sering diperhatikan. Penyiraman dapat dilakukan dengan cara penyiraman air dari atas menggunakan sprinkel maupun dengan cara penggenangan pada saluran drainase.
Pemeliharaan tanaman kedelai yang keempat yaitu pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kedelai harus dilakukan dari awal sebelum timbul gejala serangan.
Pemasangan perangkap dapat mencegah hama menyerang tanaman kedelai. Sementara itu, penggunaan varietas unggul dapat mencegah penularan penyakit.
Baca juga: Bisa Untung Besar, Begini Cara Budidaya Kedelai Jepang atau Edamame
Namun apabila langkah tersebut masih belum efektif, langkah terakhir yang bisa dilakukan yaitu menggunakan pestisida. Akan tetapi penggunaannya harus sesuai dosis dan cara penyemprotan yang dianjurkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.