JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman jagung adalah tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh para petani. Karena permintaan jagung di Indonesia sangat tinggi, terutama untuk bahan baku pakan ternak dan untuk bahan pangan olahan dari jagung.
Walaupun budidaya tanaman jagung relatif mudah, namun ada banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung, mulai dari awal tanam sampai menjelang panen.
Jika tidak ditangani dengan baik, maka hama dan penyakit akan mengancam keberhasilan budidaya jagung, bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
Baca juga: Catat, Ini Ciri-ciri Jagung Kekurangan Unsur Hara
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), salah satu hama yang menyerang tanaman jagung adalah hama bundel.
Hama bundel menyerang pucuk daun tanaman jagung, sehingga tidak mempunyai bunga jantan yang akhirnya biji jagung tidak tumbuh semua karena kekurangan bunga jantan.
Bila menyerang tanaman jagung umur satu minggu, maka tanaman akan terlihat seperti kerdil.
Hama yang menyebabkan antara lain kutu dan ulat penggerek bila tanaman masih kecil, dan bila tanaman sudah berumur 45 hari yang menyerang adalah ulat penggerek bunga atau pucuk. Pada musim hujan serangan lebih banyak pada tanaman jagung dewasa.
Baca juga: Cara Kerja Corn Seed Planter, Alat Tanam Jagung yang Efisien
Gejala awal jarang terlihat, namun tiba tiba-tiba pada waktu berbunga, bunga tidak muncul atau terlihat sedikit, sehingga akan terganggu penyerbukannya.
Berikut beberapa cara mengendalikan hama bundel tanaman jagung.