Dengan demikian, cara yang tepat yaitu pupuk ditabur di bawah tajuk dimulai dari bagian tepi kemudian semakin ke dalam semakin tipis.
Setelah pemberian pupuk kemudian ditutup dengan pemberian kompos (pada pemupukan pertama) atau ditutup dengan serasah (pada pemupukan II dan III), atau sebelum pemupukan, bidang olah cukup digemburkan dengan garpu secara ringan, sehingga tidak merusak akar.
Hingga saat ini belum ada rekomendasi pemupukan durian yang baku. Namun demikian,dari pengalaman di lapangan, beberapa aplikasi pemupukan telah diterapkan dan terbukti dapat menjaga kualitas buah durian.
Baca juga: 6 Cara Menanam Durian dari Biji, Bisa Dilakukan di Halaman Rumah
Pola pemupukan yang diterapkan yaitu menggunakan kombinasi pupuk organik (kompos), pupuk sintetik (anorganik), dan pupuk hayati, dengan ketentuan sebagai berikut.
Tanaman umur tiga tahun (diameter batang sekitar 7 cm) diberi pupuk organik 30 kg per pohon per tahun. Kemudian, terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg per pohon per tahun.
Bahan organik yang diberikan bukan pupuk kandang yang masih baru, tetapi yang sudah dikomposkan. Pupuk kompos diberikan sekali setahun, yaitu setelah panen.
Pupuk anorganik (N, P, K, Mg, dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang.
Baca juga: Cara Menanam Durian Bawor, Varietas Durian Unggul Lokal
Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur tiga tahun yang membutuhkan pupuk NPK sebanyak 500 gram per tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150 hingga 250 gram pupuk NPK.
Perhitungan kebutuhan pupuk NPK menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sebagai standar.