Pupuk yang diberikan mengandung unsur P tinggi, K sedang dan N sangat rendah, yaitu 15 sampai 20 gram per meter persegi pupuk SP-36 dan 7 sampai 10 gram per meter persegi pupuk NPK.
Dilaksanakan sekitar empat bulan setelah pupuk kedua, atau pada pertengahan masa pembesaran buah sekitar 60 sampai 75 hari setelah bunga mekar. Pemupukan pada saat ini berfungsi menyiapkan nutrisi untuk pengisian buah.
Pupuk yang diberikan mengandung unsur P sedang, K tinggi dan N sangat rendah atau nol, yaitu 3 sampai 6 gram per meter persegi pupuk SP-36 dan 7 sampai 10 gram per meter persegi pupuk KCl.
Baca juga: Panduan Pupuk Pohon Durian agar Subur dan Rajin Berbuah
Aplikasi pupuk kandang atau pupuk kompos dilakukan dengan cara tabur merata di bawah tajuk tanaman dan aplikasi NPK bisa ditabur atau di benam dalam beberapa lubang dangkal yang dibuat dengan tugal atau cangkul.
Sebaiknya dihindari memupuk dengan menggali parit sekeliling tajuk, karena dapat merusakkan akar dan menjadi pintu masuk penyakit tular tanah.
Aplikasi pupuk tambahan, terdiri atas sebagai berikut.
Pupuk daun tipe D, untuk pertumbuhan vegetatif. Diaplikasikan dengan cara semprot pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.
Baca juga: Panduan Pupuk Pohon Durian agar Subur dan Rajin Berbuah
Pemberian pupuk ini ertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun, sehingga reaksi fotosintesis dapat berjalan optimal.
Pupuk daun tipe B, untuk pertumbuhan generatif (bunga dan buah). Diaplikasikan dengan cara semprot pada bunga dan daun pada saat mulai muncul bunga sebesar mata kepiting (stadia I) dan diulang setiap 10 hari atau 14 hari sampai buah masak fisiologis (2 minggu sebelum panen).