Perawatan tanaman ciplukan di daerah penanaman kurang lebih sama dengan budidaya ciplukan dalam pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Shiitake, Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Menyiram tanaman ciplukan berlebihan juga tidak baik, mengingat kebutuhan air tidak jauh berbeda dari tanaman palawij, yang relatif sedikit. Pemupukan dapat dilakukan sebanyak dari dosis pupuk yang digunakan pada tanaman tomat.
Prinsip pemberian pupuk buatan pada tanaman ceplukan adalah sebagai berikut.
Seluruh dosis pupuk Fosfor dan Kalium, diberikan pada lubang-lubang pertanaman, sedalam penanaman bibit.
Pupuk susulan pertama berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 14 hari setelah tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
Baca juga: Cara Budidaya Semangka agar Buahnya Besar dan Manis
Pupuk susulan kedua berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 35 hari setelah tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
Apabila budidaya ciplukan ditujukan untuk dipungut brangkasnya, maka dosis pupuk Nitrogen dapat ditingkatkan, sedangkan dosis pupuk Fosfat dan Kalium dikurangi.
Penggunaan pupuk pada tanaman ciplukan yang ditanam dengan sistem tumpang sari disesuaikan dengan dosis pupuk yang digunakan bagi tanaman utamanya.
Buah ciplukan dapat dipanen dengan tenggang waktu setiap dua hingga tiga minggu. Jika budidaya berhasil dan berkualitas maka akan menghasilkan buah yang seragam dan matang sempurna ketika panen.