Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Begini Cara Merawat Semangka Non Biji agar Buahnya Besar

Kompas.com - 1 November 2022, 10:40 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangka merupakan salah satu buah yang banyak disukai. Buah ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, budidaya semangka harus dilakukan dengan benar. Salah satu kunci keberhasilan menanam semangka yaitu perawatan tanaman yang rutin dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan fase pertumbuhan tanaman.

Lantas, bagaimana cara merawat semangka non biji agar buahnya besar? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (1/11/2022), berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: 6 Cara Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar

Penyiraman

Setelah benih semangka ditanam, lakukan penyiraman sampai tanah basah. Kemudian, lakukan penyiraman kembali setelah 3 hari kemudian.

Ilustrasi semangka, menanam semangka.SHUTTERSTOCK/DECHA SUKPRASET Ilustrasi semangka, menanam semangka.

Saat sedang musim kemarau, penyiraman dilakukan 2 kali sehari sekali sampai buah semangka berukuran sebesar telur ayam. Saat tanaman mulai berbunga, penyiraman dihentikan. Tujuannya agar pembentukan buah berjalan optimal.

Ketika ukuran buah semangka sudah sebesar telur ayam, lakukan penyiraman kembali. Jaga kebasahan lahan sampai tanaman berumur 23 hari agar buah tidak pecah dan busuk.

Setelah buah berumur 24 hari, penyiraman mulai dikurangi dan menjelang panen, penyiraman tidak diperlukan. Tujuannya agar kadar buah dalam buah tinggi dan buah semangka non biji yang dihasilkan memiliki rasa manis.

Baca juga: Tips Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar dan Manis

Mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau cacat

Cara merawat semangka agar berbuah besar lainnya yaitu melakukan penyulaman. Kegiatan ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tidak normal.

Penyulaman sebaiknya dilakukan saat tanaman belum berumur 10 hari setelah tanam (HST). Caranya dengan mencabut tanaman yang akan diganti, kemudian menanam bibit lain yang lebih baik.

Penyulaman juga diperlukan untuk mengganti tanaman yang terserang penyakit. Setelah tanaman sakit dicabut, segera musnahkan dan tanah bekasnya dibuang atau diganti dengan tanah baru. Tujuannya agar penyakit tidak menular ke tanaman yang sehat.

Pemotongan pucuk dan pemangkasan cabang

Pemotongan pucuk dilakukan 12 HST dan tanaman sudah memiliki 6 daun.
Saat tanaman memiliki 3 ruas, lakukan pemangkasan. Caranya, pilih 3 cabang utama yang pertumbuhannya paling baik untuk dirawat.

Baca juga: Cara Menanam Semangka Non Biji

Ketiga cabang tersebut dibentuk menyerupai huruf W dengan jarak antar cabang 15 cm. kemudian, tunas air pada cabang sekunder di bawah daun ke-14, dibuang dengan cara dipotong.

Ilustrasi semangka non biji, semangka tanpa biji.PIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi semangka non biji, semangka tanpa biji.

Penyerbukan buatan

Cara merawat semangka non biji lainnya yaitu melakukan penyerbukan buatan. Pada semangka non biji, penyerbukan dilakukan saat tanaman berumur 30 HST.

Penyerbukan sebaiknya dilakukan pagi hari antara pukul 05.30 sampai 09.00. Di waktu itu, bunga betina sedang mekar.

Sementara itu, bunga jantan diambil pada pukul 04.30 sampai 05.00. Cara penyerbukan buatan pada tanaman semangka tidak sulit.

Baca juga: Cara Menanam Semangka Kuning Tanpa Biji

Cukup usapkan bunga jantan pada bunga betina. Bunga yang diserbuki yaitu bunga pada ruas 14. Setelah 3 hari, tandai bunga tersebut dengan warna yang sama.

Lakukan seleksi buah

Perlu diketahui bahwa dalam budidaya semangka, tidak semua buah yang muncul akan dibesarkan dan dipanen. Sebagian buah semangka ternyata sengaja dibuang.

Buah yang dibuang biasanya kualitasnya kurang baik. Dalam satu cabang, biasanya hanya dipilih 1 sampai 3 buah untuk dipelihara dan dipanen.

Buah yang dipilih yaitu buah dengan kualitas paling baik. Buah tersebut kemudian diberi alas sereah atau jerami agar tidak mudah busuk.

Buah kemudian dibalik agar warna kulitnya merata dan rasanya manis. Pembalikan buah pertama kali dilakukan saat umur buah 15 hari. Pada umur 25 hari, buah kembali dibalik dan diatur agar posisinya berdiri.

Ilustrasi buah semangkapixabay.com Ilustrasi buah semangka

Membersihkan kebun dengan rutin

Kebersihan kebun juga menunjang pertumbuhan tanaman semangka. Oleh karena itu, perlu dilakukan sanitasi rutin untuk menekan pertumbuhan gulma di sekitar area budidaya semangka.

Baca juga: 8 Varietas Semangka Tanpa Biji, Apa Saja?

Pembersihan gulma dilakukan minimal 3 hari sekali. Sisa daun atau rantingnya dikumpulkan dan ditimbun dalam tanah.

Pemupukan

Pemupukan juga termasuk cara merawat semangka non biji yang perlu dilakukan. Pemupukan dilakukan secara bertahap.

Pemupukan susulan pertama, diberikan ketika tanaman berumur 5 HST. Jenis pupuk yang diaplikasikan yaitu NPK sebanyak 3 kg yang dilarutkan dalam 150 liter air. Setiap tanaman mendapatkan pupuk sebanyak 250 cc.

Pemupukan susulan kedua, dilakukan saat tanaman berumur 15 HST. Pupuk NPK sebanyak 2 kg dan pupuk ZA sebanyak 1 kg dicairkan dalam 100 liter air. Kemudian aplikasikan campuran pupuk tersebut sebanyak 250 cc per tanaman.

Baca juga: Cara Budidaya Semangka agar Buahnya Besar dan Manis

Pemupukan susulan ketiga, diberikan ketika tanaman berumur 21 HST. Pupuk NPK sebanyak 3 kg dilarutkan dalam 150 liter air, lalu berikan larutan pupuk tersebut sebanyak 250 cc per tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit

Agar tanaman tumbuh dengan baik dan buah yang dihasilkan berkualitas, maka perlu upaya pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian organisme pengganggu tanaman ini bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai jenis dan dosis yang dianjurkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau