Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Merawat Pohon Pepaya agar Produktivitasnya Bagus

Kompas.com - 01/11/2022, 17:57 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Seleksi tanaman

Seleksi tanaman diperlukan untuk memilih tanaman yang sehat dan bisa berbunga dengan sempurna. Jika awal penanaman terdapat 2 bibit dalam satu lubang tanam, maka saat tanaman berbunga, pilih salah satu tanaman yang akan dipelihara.

Selain seleksi tanaman, perlu juga dilakukan seleksi bunga. Pada saat tanaman berumur 3 atau 4 bulan, potong bunga jantang atau betina. Tak hanya itu, batang yang dekat dengan tanah juga perlu dipotong.

Ilustrasi buah pepaya, pohon pepaya.UNSPLASH/WENGANG ZHAI Ilustrasi buah pepaya, pohon pepaya.

Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan dilakukan ketika musim hujan atau saat populasi gulma mulai banyak. Gulma yang tumbuh di sekitar pohon pepaya dibuang dengan cara dicabut secara hati-hari.

Baca juga: Cara Menanam Pepaya di Pot dari Bijinya

Bersama dengan penyiangan, lakukan juga penggemburan tanah dan pembumbunan atau menutup akar tanaman dengan tanah. Selain itu, daun jatuh yang ada di sekitar lahan juga perlu dibersihkan agar tidak menjadi inang bagi hama maupun patogen.

Penjarangan buah

Agar tanaman pepaya bisa dipanen dengan maksimal, maka perlu dilakukan penjarangan buah. Beberapa calon buah yang ada di satu buku tanaman perlu dikurangi dan sisakan satu buah saja.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan perkembangan buah. Setelah dipilih satu buah terbaik, maka buah tersebut perlu di bungkus. Tujuannya agar buah tidak diserang hama maupun patogen.

Baca juga: Cara Memupuk Pohon Pepaya California agar Subur dan Berbuah Lebat

Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit tanaman bisa menyerang di fase vegetatif maupun generatif. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan dengan menanam varietas unggul. Namun, jika serangannya sudah terlanjur masih, Anda diperbolehkan untuk menyemprotkan pestisida, asalkan tidak berlebihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau