Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pestisida Alami untuk Basmi Hama Tikus Sawah, Jengkol hingga Pepaya

Kompas.com - 16/11/2022, 18:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tikus. PIXABAY/ALEXAS_FOTOS Ilustrasi tikus.

Dengan kemampuan ini tikus dapat menandai wilayah pergerakan tikus lainnya, mengenali jejak tikus yang masih tergolong dalam kelompoknya, mendeteksi tikus betina yang sedang estrus (berahi) dan mendeteksi anaknya yang keluar dari sarang berdasarkan air seni yang dikeluarkan oleh anaknya.

Penggunaan pestisida nabati untuk membasmi tikus sawah

Pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. 

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bawang Putih, Mudah dan Murah

Pestisida nabati memiliki keuntungan antara lain relatif aman, ramah lingkungan, murah dan mudah didapatkan, serta tidak menyebabkan keracunan dan tidak akan menyebabkan hama menjadi resisten.

Adapun kekurangannya yaitu penggunaanya harus berulang-ulang, tidak tanah lama, daya kerjanya lambat dan tidak membunuh hama secara langsung.

Ada beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati untuk membasmi tikus sawah, di antaranya sebagai berikut.

Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami. SHUTTERSTOCK/HARYS XU Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami.

1. Jengkol

Buah jengkol mengandung minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tannin, glikosoda, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin.

Baca juga: 4 Bahan Alami yang Bisa Digunakan sebagai Pestisida Nabati, Apa Saja?

Cara membuat pestisida nabati dari jengkol yaitu pertama, buah jengkol dikupas kulit luarnya maupun kulit arinya. Kemudian, kupasan jengkol direndam dengan air, perbandingan 1 kg : 10 liter air selama 24 sampai 36 jam.

Dengan demikian, air rendaman mengeluarkan aroma yang sangat menyengat yang dapat mengusir hama tikus.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau