Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Trotol pada Tanaman Bawang Merah, Penyebab dan Antisipasinya

Kompas.com - 29/11/2022, 15:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya bawang merah, Anda harus memperhatikan risiko penyakit yang kemungkinan menyerang. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah trotol atau bercak ungu.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (29/11/2022), trotol atau bercak ungu adalah penyakit pada bawang merah yang disebabkan oleh serangan jamur Alternaria porri.

Secara umum, penyakit trotol pada bawang merah menyerang pada musim penghujan, walaupun pada beberapa kasus juga dapat menyerang saat musim kemarau. Munculnya penyakit trotol ditandai dengan adanya bercak melekuk berwarna putih atau kelabu pada bagian daun.

Baca juga: Cara Menggunakan Mulsa Plastik untuk Budidaya Bawang Putih

Ilustrasi bawang merahSHUTTERSTOCK/CHAIWAT P Ilustrasi bawang merah

Pada serangan lanjut, bercak ini akan berubah warna menjadi keunguan dan melingkar membentuk cincin dengan tepi agak kemerahan yang dikelilingi zona berwarna kuning.

Sementara itu, pada kondisi cuaca yang lembab spora jamur akan menutupi semua bercak hingga bercak berubah warna menjadi coklat kehitaman. Lama-lama daun yang terserang akan menjadi kering dan rebah.

Selain menyerang daun, infeksi primer jamur Altenaria porri ini juga bisa terjadi pada umbi. Infeksi pada umbi biasanya terjadi saat umbi berumur 60 hari atau ketika sudah mendekati waktu panen. Umbi yang terserang akan membusuk dan agak berair.

Proses pembusukan dimulai dari bagian leher umbi yang ditandai dengan munculnya warna kuning hingga merah kecoklatan.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Luar Musim agar Hasilnya Maksimal

Seperti jamur patogen lainnya, spora dari jamur Altenaria porri ini juga sangat mudah sekali tersebar melalui air, angin dan serangga.

Jika kondisi memungkinkan, spora ini akan segera membentuk jamur baru apabila sudah melekat pada inang.

Ilustrasi bawang merah.PIXABAY/SUANPA Ilustrasi bawang merah.

Biasanya, perkembangan spora terjadi pada malam hari ataupun pada saat cuaca sedang mendung. Spora jamur ini tidak tahan terhadap panas dan kekeringan, namun masih memungkinkan untuk tumbuh sebagai saprofit pada sisa-sisa tanaman atau pupuk kandang.

Selain itu, spora jamur ini juga masih dapat bertahan hidup di dalam tanah meskipun sudah lebih dari setahun.

Baca juga: 5 Varietas Bawang Merah Unggulan Indonesia, Apa Saja?

Cara mengantisipasi penyakit bercak ungu bawang merah

Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengantisipasi serangan penyakit trotol atau bercak ungu, antara lain sebagai berikut.

1. Perlakuan benih

Terapkan perlakuan benih dengan merendam benih bawang maksimal 3 menit dalam larutan PGPR dengan dosis 10 ml per liter air.

2. Pemupukan

Lakukan pemupukan yang tepat dan seimbang. Nitrogen yang berlebih pada musim penghujan akan meningkatkan serangan Alternaria porri serta kekurangan kalium akan menyebabkan tanaman rentan terserang penyakit.

3. Perawatan tanaman

Lakukan penyiraman segera setelah turun hujan. Penyiraman akan mencuci spora yang menempel pada daun bersama percikan air hujan.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bawang Putih, Mudah dan Murah

Sisa air hujan merupakan salah satu media paling baik untuk perkembangan jamur dan percikan tanah dapat menimbulkan luka pada daun.

Selain itu, ketika terlihat ada gejala tanaman sakit sebaiknya segera memotong daun yang terserang trotol lalu dibuang atau dibakar.

Ilustrasi bawang merah.UNSPLASH/MUFID MAJNUN Ilustrasi bawang merah.

4. Penggunaan fungisida

Alternatif lain bisa dengan penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif difenokonazol.

Tidak disarankan untuk menggunakan satu bahan aktif tertentu dalam jangka waktu lama karena akan membuat OPT menjadi resisten, apalagi jika penggunaannya tidak sesuai anjuran.

Baca juga: 3 Varietas Bawang Merah yang Cocok Ditanam Saat Musim Hujan

5. Pergiliran pestisida

Dalam satu musim tanam sebaiknya melakukan pergiliran pestisida dengan dua sampai tiga macam bahan aktif.

Jika tanaman sudah terkena bercak ungu maka bisa disemprotkan fungisida kontak berbahan aktif mancozeb selama tiga hari berturut-turut.

Selain itu, gunakan fungisida sistemik berbahan aktif dimetomorf atau metalaksil setiap tujuh hari sekali hingga gejala serangan berhenti, dan setelah itu penggunaan fungisida sistemik bisa diulang setiap 10 hari sekali.

Ambang Pengendalian (AP) penyakit bercak ungu (trotol) adalah kerusakan daun sebesar 10 persen per tanaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com