JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit antraknosa atau penyakit patek tanaman cabai adalah salah satu penyakit yang umum menyerang tanaman cabai. Penyakit ini dapat membawa kerugian besar bagi petani.
Bahkan, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (26/12/2022), Balai Penelitian Holtikultura Lembang mengatakan bahwa hasil panen cabai dapat berkurang hingga 50 sampai 100 persen pada musim hujan, terutama jika tidak dikendalikan dengan cepat dan tepat.
Penyakit patek disebabkan oleh dua jenis jamur, yakni Colletotricum capsici dan Gloeosporium sp. Keduanya memiliki ciri serangan yang berbeda-beda.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Hijau Besar, Mudah dan Cepat Panen
Jamur Colletotricum capsici biasanya bekerja di bagian tengah buah cabai dan menyerang cabai yang sudah tua, sementara jamur Gloeosporium sp biasanya bekerja di bagian ujung buah cabai dan menyerang cabai yang tua maupun muda.
Faktanya, jamur-jamur penyebab penyakit antraknosa tidak hanya menyerang bagan buah cabai saja, tetapi juga menyebar hingga ke batang, ranting, dan daun. Oleh karena itu, petani harus waspada dengan penyakit ini.
Petani juga harus berusaha mencegah dan mengendalikan serangan jamur penyebab penyakit antraknosa tersebut.
Berikut beberapa cara mengendalikan penyakit patek tanaman cabai.
Baca juga: Cara Memasang Mulsa Plastik yang Benar untuk Tanaman Cabai
Jamur penyebab penyakit patek atau antraknosa berkembang dengan baik pada daerah yang memiliki kelembapan yang tinggi disertai suhu udara yang juga tinggi.