Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jamur Truffle Mahal? Ternyata Ini Penyebabnya

Kompas.com - 03/01/2023, 19:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak jenis jamur yang dikonsumsi masyarakat, dengan harga yang beragam. Namun, salah satu jamur yang dikenal karena harganya yang mahal adalah jamur truffle.

Akan tetapi, kenapa jamur truffle mahal? Dikutip dari Reader's Digest, Selasa (3/1/2023), berikut penjelasannya.

Apa itu jamur truffle?

Truffle adalah jamur atau umbi bawah tanah yang langka, dapat dimakan, yang mirip tetapi berbeda dengan jamur. Jamur tumbuh di luar tanah, tetapi truffle pada dasarnya adalah jamur bawah tanah karena lebih suka tumbuh dalam gelap.

Baca juga: Cara Membuat Media Tanam Jamur dari Bonggol Jagung

Ilustrasi jamur truffle. SHUTTERSTOCK/GRAFVISION Ilustrasi jamur truffle.

Menurut Boston Magazine, “insang” truffle yang menjatuhkan spora dari badan jamur biasa bersama-sama membentuk karung atau truffle. Irisan jamur truffle sebenarnya adalah irisan dari banyak spora yang berbeda.

Meskipun semua jamur truffle tumbuh dengan cara yang sama, ada varietas truffle yang berbeda di dunia. Jenis jamur truffle yang paling terkenal adalah winter white, winter black, muscat black, musky black, Chinese black, Himalayan black, summer black, autumn black, dan white truffle.

Disebutkan ada lebih banyak varietas dan sub-varietas juga, tetapi tidak semuanya layak untuk dimakan. Meskipun dapat dimakan, beberapa jamur truffle rasanya tidak enak atau tidak memiliki rasa sama sekali.

Jadi hanya karena ada kata "truffle" tidak berarti itu adalah produk yang enak.

Baca juga: Manfaat Jerami Padi dan Sabut Kelapa untuk Pertumbuhan Jamur Tiram

Kenapa jamur truffle mahal?

Jamur truffle mahal karena beberapa alasan. Pertama, jamur ini bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah ditanam, dibudidayakan, atau dipanen orang.

Jamur truffle liar dan pilih-pilih di mana mereka tumbuh. Truffle biasanya tumbuh subur di tempat-tempat yang lembap di siang hari yang hangat dan malam yang sejuk.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau