Penanaman tanaman jewawut sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan, yaitu antara bulan Maret sampai April. Benih yang memenuhi syarat dihambur di atas lahan yang telah dipersiapkan.
Baca juga: Cara Menanam Kentang Hitam, Tanaman Pangan yang Potensial
Setelah penghamburan kemudian dilakukan penggaruan agar benih tertanam dalam tanah dan dapat tumbuh dengan baik.
Lahan yang telah dipersiapkan dilarik dengan alat larikan dengan menggunakan bajak kecil, cangkul dan sebagainya. Benih dimasukkan dalam larikan secara hati-hati dengan kedalaman 2,5 sampai 5 cm.
Larikan kemudian ditimbun dengan alat penimbun dari kayu gelondong. Jarak antara larikan dengan larikan lain adalah 40 cm.
Ada pun cara tugal dapat dilakukan dengan menyiapkan alat tugal yang terbuat dari kayu yang runcing ujungnya. Alat lain adalah tali yang dilengkapi dengan puntung atau simpul pengatur jarak tanam.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Jarak tanam yang dianjurkan adalah 20 x 30 cm. Alat tugal ditancap pada jarak tanam yang dikehendaki kemudian benih dimasukkan dalam lubang tugal dengan cara menjepit benih dengan ibu jari dan telunjuk.
Kemudian lubang yang telah terisi ditutup dengan tanah.
Pemupukan tanaman jewawut biasanya menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang dan pupuk anorganik seperti pupuk SP-36, KCl, pupuk urea, atau pupuk ZA.
Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dilakukan pada saat pencangkulan atau pembajakan lahan dengan tujuan untuk memperbaiki struktur tanah.