Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Memperoleh Bibit Pisang Cavendish Berkualitas

Kompas.com - 25/01/2023, 15:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi buah pisang cavendish.PIXABAY/GUILHERME MACHADO Ilustrasi buah pisang cavendish.

2. Bibit dari bonggol pohon pisang cavendish

Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak, kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.

Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55 derajat celcius yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gram per liter air selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Raja yang Rasanya Enak dan Bergizi

Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1 : 1.

Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh atau naungan selama satu bulan dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.

Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gram per liter air setiap dua minggu.

Bibit ditanam di kebun pada umur tiga sampai empat bulan setelah semai.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Ambon agar Panennya Maksimal

3. Bibit dari kultur jaringan

Kultur jaringan adalah metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif.

Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro.

In vitro berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau