Adapun pertanaman kentang yang ditanam di dataran rendah, umumnya serangan penyakit tidak begitu berat karena di dataran rendah mempunyai suhu udara yang tinggi.
Pada suhu udara yang tinggi, cendawan Phytophthora infestans tidak berkembang dengan baik.
Baca juga: Catat, Begini Cara Panen dan Pasca Panen Kentang yang Benar
Pencaran atau penyebaran penyakit busuk daun umumnya terjadi pada pertanaman kentang yang dibudidayakan di Jawa, Sumatera, Bali, Lombok dan Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu, bagi petani yang sedang mengusahakan tanaman kentang perlu waspada terhadap kehadiran penyakit busuk daun tersebut.
Penyakit ini dapat menyerang daun maupun umbi kentang. Jika penyakit menyerang daun, pada tingkat awal serangan timbul bercak nekrotik pada bagian tepi dan ujung daun.
Gejala ini bertahan atau berkembang lambat pada varietas kentang yang tahan penyakit, misalnya varietas Merbabu-17, Cosima, Segunung dan varietas Cipanas atau pada cuaca kering.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Kentang di Musim Hujan
Pada gejala serangan tingkat lanjut, akan muncul bercak-bercak nekrotik yang berkembang ke seluruh daun tanaman dan menyebabkan matinya bagian tanaman yang ada di atas tanah.