Gejala serangan pada daun umumnya muncul setelah tanaman berumur lebih dari satu bulan. Hal ini terutama terjadi pada varietas rentan (varietas yang tidak tahan serangan penyakit) dan kelembapan cukup tinggi pada suhu yang tidak terlalu rendah.
Jika penyakit menyerang umbinya, pada umbi kentang yang diserang penyakit tersebut terdapat bercak berwarna coklat atau hitam ungu, masuk ke dalam umbi sedalam 3 sampai 6 mm.
Gejala ini akan nampak waktu umbi kentang itu digali atau pun waktu umbi kentang tersebut dalam penyimpanan.
Baca juga: Cara Budidaya Kentang di Polybag, Bisa Panen dalam 10 Minggu
Gejala penyakit akan nampak lebih jelas setelah penyimpanan dan dapat menutup seluruh permukaan umbi sehingga umbi akan membusuk karena perkembangan penyakit dan adanya organisme sekunder.
Hal ini terjadi terutama apabila tidak ada upaya pengendalian terhadap penyakit tersebut.
Upaya untuk mengendalikan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara kultur teknis, fisik atau mekanis, biologis, atau kimiawi.
Hindari menanam kentang berdekatan dengan tanaman inang seperti tomat, terutama yang lebih tua agar tidak terjadi penularan penyakit.
Baca juga: Cara Menanam Kentang Hitam, Tanaman Pangan yang Potensial
Upayakan lingkungan pertanaman kentang selalu bersih, misalnya membuang atau mengumpulkan sisa-sisa tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan,misalnya dibakar agar tidak menyadi sumber penyebaran penyakit.
Bisa juga dengan menanam varietas yang tahan penyakit busuk daun maupun menggunakan benih kentang atau umbi yang sehat, tidak cacat dan benih tersebut bukan berasal dari pertanaman kentang yang diserang penyakit.