Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Sekam Padi Bakar, Bisa Menjadi Media Tanam

Kompas.com - 21 Maret 2023, 16:44 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekam merupakan kulit dari gabah padi yang telah dipisahkan dari bulirnya. Kebutuhan beras yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya, membuat limbah sekam yang dihasilkan juga semakin meningkat.

Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk menangani hal tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengolah sekam padi menjadi media tanam melalui proses pembakaran.

Biasanya, media tanam dari arang sekam digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik. Selain bermanfaat, pengolahan sekam bakar juga cukup mudah. Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (21/3/2023), berikut cara membuat sekam padi bakar dengan mudah.

Baca juga: 8 Manfaat Arang Sekam bagi Tanaman, Bisa Meningkatkan Kesuburan

Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan sekam bakar, sebagai berikut:

Ilustrasi arang sekam untuk media tanam. SHUTTERSTOCK/SHANJAYA Ilustrasi arang sekam untuk media tanam.

  • Kawat ayakan
  • Sekop
  • Korek api
  • Selang air
  • Karung
  • Kayu bakar atau sampah yang mudah dibakar
  • Sekam padi 4 sampai 5 karung

Pemilihan tempat

Proses pembuatan sekam bakar akan menghasilkan asap yang cukup banyak dan membuat suhu di sekitarnya terasa panas. Oleh karena itu, diperlukan tempat yang cukup luas supaya asap tidak mengganggu dan memicu kebakaran.

Alangkah lebih baik jika pembakaran dilakukan di tempat yang luas dan sebaiknya memiliki atap, agar terhindar dari hujan.

Baca juga: Cara Membuat Biochar Sekam Padi, Mudah dan Murah

Proses pembakaran

Cara membuat sekam padi bakar bisa dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Kawat ayakan dibentuk seperti silinder.
  2. Pada bagian kawat ayakan, tambahkan kayu dan sampah yang mudah terbakar.
  3. Letakan kawat tersebut di tengah, kemudian timbun dengan sekam di sekeliling kawat sebanyak 4 sampai 5 karung,
  4. Lakukan pembakaran pada kayu dan sampah yang ada di dalam kawat.
  5. Api yang membakar kayu dan sampah akan perlahan membakar sekam, sampai semua sekam padi berubah menjadi arang.

Ilustrasi biochar dari arang sekamShutterstock/kheartmanee thongyot Ilustrasi biochar dari arang sekam

Pembalikan

Proses pembuatan arang sekam yang selanjutnya adalah pembalikan. Tujuannya agar sekam terbakar merata dan tidak menjadi abu.

Proses pembalikan dapat menggunakan sekop dan harus dilakukan secara hati-hati karena suhunya yang panas.

Baca juga: Manfaat Sekam Bakar untuk Tanaman dan Cara Membuatnya

Penyiraman

Langkah terakhir yaitu penyiraman dengan air. Apabila setelah dilakukan pembalikan, semua sekam sudah menjadi arang, segera untuk dilakukan penyiraman.

Lakukan penyiraman dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang. Pastikan penyiraman dilakukan secara merata, supaya arang sekam tidak menjadi abu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau