JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merah keriting adalah jenis cabai yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dalam budidaya cabai merah keriting, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah hama, salah satunya lalat buah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/5/2023), serangan hama lalat buah dapat menyebabkan buah menjadi rontok dan dapat menyebabkan gagal panen.
Hama lalat buah dapat bersumber dari buah yang terinfeksi, adanya kepompong di dalam tanah, dari tanaman inang seperti mentimun, belimbing, maupun berasal dari tanaman cabai berdekatan yang sudah terserang.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk Tunggal ZA ke Tanaman Cabai
Penyebaran dan penularan sangat mudah terjadi karena lalat merupakan salah satu jenis serangga yang aktif terbang, apalagi pada saat terjadinya peralihan musim.
Serangan biasanya terjadi setelah agak siang, yaitu setelah tanaman kering dari embun pagi.
Saat musim hujan sering kali kita menemui buah-buahan yang rontok sebelum matang, kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Hal tersebut merupakan beberapa gejala serangan lalat buah.
Lalat buah yang menyerang sebetulnya adalah lalat betina. Lalat tersebut menyerang dengan menusukkan alat peletak telurnya (ovipositor) ke dalam buah.
Baca juga: Cara Menanam Tanaman Cabai Organik agar Tumbuh Subur
Oleh karena itu, gejala awal yang ditunjukkan serangan lalat buah adalah adanya noda/titik bekas tusukan pada permukaan kulit buah. selanjutnya telur-telur akan menetas di dalam buah dan menjadi larva.
Gangguan yang dilakukan oleh larva-larva inilah yang akan menimbulkan noda-noda di kulit buah dan berkembang menjadi bercak coklat di sekitarnya.
Saat buah yang terserang dibelah, akan telihat belatung atau larva lalat buah. Larvaakan merusak daging buah sehingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum tua atau masak.
Buah yang gugur ini akan menjadi biang serangan generasi berikutnya jika tidak dimusnahkan dengan segera.
Baca juga: Cara Mencegah dan Mengendalikan Serangan Phytophthora sp. Pada Cabai
Sejauh ini, lalat buah termasuk hama yang sulit dikendalikan. Beberapa teknik pengendalian, baik secara tradisioanal maupun modern telah banyak diaplikasikan namun hasilnya belum optimal.
Meskipun demikian, usaha-usaha pengendalian tetap harus diupayakan sebisa mungkin agar dampak dari serangan tidak terlalu merugikan.
Ada beberapa cara mengendalikan lalat buah tanaman cabai merah keriting, antara lain sebagai berikut.
Pertama, buah cabai yang sudah rontok atau akan rontok (sudah terserang) dipungut dan dimusnahkan dengan dibakar. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memutus rantai penularan.
Baca juga: Catat, Ini Alat dan Bahan yang Diperlukan untuk Menanam Cabai di Rumah
Dalam cabai yang sudah terserang akan banyak mengandung pupa lalat yang nantinya akan memperparah serangan. Hindari pula menanam cabai terlalu berdekatan dengan tanaman buah, misalnya mangga atau belimbing karena tanaman buah juga menjadi target serangan lalat.
Perangkap lalat dapat dicoba digunakan, yang dapat dibeli di toko pertanian. Lalat dirangsang untuk memasuki jebakan.
Apabila serangan mulai parah, lakukan penyemprotan menggunakan phefoc, disemprot pada pagi hari sebelum embun di daun mengering.
Anda juga dapat memelihara tanaman dengan baik, yakni dengan melakukan mengolah dan merawat tanah secara berkala. Pencacahan tanah di bawah tajuk pohon dapat menyebabkan pupa lalat buah yang terdapat di dalam tanah terkena sinar matahari dan akhirnya mati.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Tanpa Mulsa, Bisa Menghemat Biaya Produksi
Selanjutnya dengan memanfaatkan musuh alami berupa prasitoid maupun predator. Beberapa parasitoid untuk lalat buah di antaranya Biosteres sp dan Opius sp, dari famili braconidae.
Adapun predator yang bisa memangsa lalat buah antara lain semut atau lebah (hymenoptera), laba-laba (arachnida), kumbang tanah carabid dan staphylinid (coleoptera), cocopet (dermaptera), sayap jala chrysopid (ordo neuroptera) dan kepik penratomid (hemiptera).
Salah satu cara yang dianggap paling efektif, mudah dan ramah lingkungan untuk mengendalikan lalat buah adalah penggunaan perangkap atraktan (pemikat) lalat buah.
Cara ini dianggap aman karena tidak meninggalkan residu pada komoditas yang ditanam.
Baca juga: Begini Cara Semai Cabai Rawit Anti Gagal
Bahan pemikat ini biasanya ditempatkan di dalam perangkap berupa botol plastik atau tabung silinder sehingga lalat buah akan masuk dan terperangkap di dalam.
Mekanisme kerja perangkap adalah memancing lalat buah masuk ke dalam perangkap dengan menggunakan methyl eugenol yang ditempatkan di dalam botol perangkap.
Di dasar botol perangkap bisa diisi air, sehingga sayap lalat buah akan lengket jika menyentuh air tersebut dan akhirnya lalat buah akan mati tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.