Media tanam yang sudah dimasukan ke dalam pot sampai penuh. Selanjutnya dilakukan penanaman bibit rambutan.
Cara menanam rambutan dalam pot tidaklah sulit. Buatlah lubang tanam sedalam 5 hingga 10 cm, kemudian masukan bibit rambutan ke dalam lubang tanam. Tutup lubang tanam menggunakan tanah dan lakukan penyiraman.
Baca juga: 5 Jenis Rambutan dan Karakteristiknya, Apa Saja?
Kandungan air yang terdapat pada pot tidak dapat bertahan lama. Oleh karenanya, perlu dilakukan penyiraman secara rutin.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore. Gunakanlah selang maupun gembor. Siram media tanam sampai benar benar basah.
Pemberian pupuk susulan harus dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk anorganik seperti urea, phonska, SP-36, dan mutiara merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai pupuk susulan. Perhatikan cara pemberian dan dosis pupuk yang digunakan.
Pada habitat aslinya, tanaman rambutan dapat tumbuh besar, bahkan bisa mencapai tinggi 8 meter. Buah rambutan dalam pot, perlu dilakukan pemangkasan cabang secara rutin.
Hal ini bertujuan supaya tanaman tumbuh ke samping dan fokus pada pembentukan buah rambutan.
Baca juga: Jenis Pemangkasan Tanaman Rambutan agar Berbuah Banyak
Rambutan dapat mulai berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Cepat atau lambatnya pohon rambutan dapat berbuah, tergantung pada jenis bibit dan perawatan yang dilakukan.
Buah rambutan tidak dapat berbuah sepanjang tahun, hanya dapat berbuah pada bulan November hingga Februari. Panen buah rambutan yang matang, ditandai dengan warna buah oranye sampai merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.