Tanah yang lempung berpasir, gembur, dan mudah menyerap air, sangat membantu ubi jalar tumbuh dengan maksimal. Gemburkan lahan dengan cara di cangkul maupun menggunakan traktor.
Setelah lahan menjadi gembur, buat bedengan dengan ukuran lebar 60 sampai 100 cm, tinggi 30 hingga 40 cm, jarak antar bedengan 40 hingga 60 cm. Berikan pupuk kandang ataupun pupuk kompos sebagai pupuk dasar.
Biarkan lahan selama 7 sampai 14 hari. Setelah itu baru dapat dilakukan penanaman. Penanaman dilakukan dengan menancapkan 2/3 bibit ke dalam tanah. Pada satu bedengan dibuat dua baris dengan jarak tanam antar lubang dan antar baris 15 sampai 30 cm.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung, Cocok untuk Lahan Sempit
Ada banyak pilihan pupuk organik yang dapat gunakanlah seperti pupuk kompos, pupuk bokashi, dan pupuk kandang. Pupuk padat ini biasanya diberikan sebagai pupuk dasar, sedangkan untuk pupuk susulan dapat menggunakan pupuk organik cair. Pupuk organik cair dapat dibuat dari sisa makanan, bahkan anda dapat membuatnya sendiri dirumah.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida ini dapat dibuat sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan alami seperti bawang putih, jahe, atau cabai rawit.
Ubi jalar dapat mulai dipanen pada umur 3.5 hingga 4 bulan setelah ditanam. Lakukan pengecekan umbi dengan cara menggali beberapa tanaman.
Baca juga: Ciri-ciri Ubi Jalar Siap Panen dan Cara Panennya
Pemanenan harus dilakukan tepat waktu. Pasalnya, telat panen akan membuat umbi keras dan kualitasnya menurun.
Cara panennya dengan menggali tanah satu persatu dan mengumpulkannya di keranjang maupun karung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya