JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Hasil panen jagung dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti; makanan pokok, bahan baku industri, hingga pakan ternak.
Jika dilihat dari karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya, jenis jagung terbagi menjadi tujuh. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (28/6/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Jagung gigi kuda atau dent corn termasuk jenis jagung yang jarang ditanam di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan jagung ini tidak tahan serangan hama bubuk.
Baca juga: 3 Jenis Jagung Hibrida yang Ada di Indonesia, Apa Saja?
Ciri khas jagung ini yaitu terdapat lekukan di bagian tengah atau atas biji, batangnya tinggi, tubuhnya tegap, dan umurnya lama. Setiap batang akan menghasilkan 1 sampai 2 tongkol.
Ukuran bijinya besar, berwarna kuning putih, dan terkadang warna lain. Jagung ini cocok diolah menjadi tepung jagung.
Jenis jagung berikutnya yaitu jagung mutiara. Jagung ini biasa dikonsumsi untuk manusia atau ternak.
Bentuk jagung ini agak bulat, ukurannya lebih kecil dibandingkan jagung gigi kuda, dan warnanya bervariasi. Permukaan bijinya merah dan agak keras. Tanaman ini memiliki umur yang agak lama, namun tahan terhadap hama gudang dan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
Jagung manis merupakan salah satu jenis jagung yang populer dan sering dikonsumsi. Sesuai dengan namanya, jagung ini memiliki rasa manis karena mengandung zat gula yang tinggi.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis Organik, Mudah dan Menguntungkan
Ciri khas jagung manis yaitu bijinya yang bercahaya dan berwarna jernih saat masih muda. Umur tanamnya sekitar 50 sampai 70 hari, namun di dataran tinggi bisa mencapai 80 hari.
Jagung brondong atau popcorn merupakan jenis jagung yang bijinya kecil. Hampir seluruh endosperm merupakan bagian yang keras dan saat dipanaskan akan mengembang.
Biji jagung ini berwarna putih kekuningan dan bentuknya agak runcing. Jagung ini biasanya diolah sebagai makanan ringan.
Jagung pod adalah jagung yang tongkolnya banyak diselubungi klobir dan bijinya hampir tidak terlihat. Di Indonesia, tidak ada yang menanam jagung ini karena dianggap tidak menguntungkan.
Jagung ketan merupakan jagung yang rasanya pulen karena kadar amilopektinnya tinggi. Ciri khas jagung ini yaitu saat dimasak akan lengket.
Baca juga: Ciri-ciri Jagung Ketan yang Berbeda dengan Jenis Jagung Lainnya
Bijinya berukuran kecil, jernih, dan mengkilap seperti lilin. Zat pati jagung ini seperti tepung tapioka dan nilai ekonomisnya tinggi karena bisa diolah menjadi tepung pengganti tapioka dan sagu.
Jenis jagung yang terakhir yaitu jagung tepung. Hampir seluruh biji jagung ini berisi pati berupa tepung dan lunak. Saat terkena panas, akan mudah pecah. Jagung jenis ini cocok diolah menjadi tepung maizena.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.