Dosis herbisida yang digunakan tergantung ketebalan gulma, umumnya digunakan dosis 3 liter per hektar. Tiga sampai empat hari setelah aplikasi herbisida, kontrol kembali gulma yang belum terkena semprotan.
Satu minggu setelah penyemprotan gulma, lanjutkan dengan penanaman diatas bedengan tanam selebar 1 sampai 2 meter. Penanaman dilakukan dengan tugal 1 sampai 2 biji per lubang.
Baca juga: 3 Jenis Jagung Hibrida yang Ada di Indonesia, Apa Saja?
Selanjutnya lubang tanam langsung ditutup dengan pupuk kandang agar mudah ditembus kecambah tanaman. Fungsi lain dari pupuk kandang selain sebagai penutup lubang juga sebagai pupuk dari tanaman yang baru tumbuh.
Jarak tanam yang digunakan adalah 75 cm x 25 cm, satu tanaman per lubang atau 75 cm x 40 cm, 2 tanaman per lubang dengan populasi sebanyak 53.000 sampai 66.000 tanaman per hektar.
Penanaman dilakukan dengan tugal dan mengunakan tali agar jarak tanam sesuai ukuran yang diinginkan. Satu minggu setelah tanam dilakukan penyulaman pada lubang tanam yang tidak tumbuh.
Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh dengan subur dan berproduksi optimal. Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tanaman dan status hara tanah.
Baca juga: 7 Tahapan Budidaya Jagung di Lahan Kering
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya