Pupuk yang umum digunakan adalah pupuk tunggal, yaitu pupuk urea sebagai pupuk N, pupuk SP-36 sebagai pupuk P, dan pupuk KCl sebagai pupuk K.
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu umur tanaman 10 dan 35 hari setelah tanam (HST) pada jenis tanah yang didominasi liat dan tiga kali yaitu umur 7 sampai 10 HST, 28-30 HST dan 40 sampai 45 HST pada tanah yang didominasi pasir.
Pemupukan ketiga menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk menentukan kebutuhan N tanaman.
Takaran pupuk tunggal per hektar yang umum digunakan adalah 350 kg pupuk urea, 200 kg pupuk SP-36, dan pupuk 100 kg pupuk KCl. Adapun takaran pupuk majemuk per hektar yang digunakan adalah 400 kg pupuk NPK 15-15-15, 270 kg pupuk urea, dan 80 kg pupuk SP-36.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis Organik, Mudah dan Menguntungkan
Berapa banyak unsur nitrogen yang dibutuhkan untuk memcu pertumbuhan tanaman ditentukan melalui pembacaan BWD pada umur tanaman 42 sampai 45 HST.
Penyiangan gulma dilakukan saat gulma mulai tumbuh dengan menggunakan cangkul atau alat penyiang lainnya.
Pengendalian gulma juga bisa dilakukan dengan menggunakan herbisida selektif tanaman jagung, herbisida selektif khusus untuk gulma pada tanaman jagung tersebut ada yang berbahan aktif tunggal yaitu ametri dan herbisida berbahan aktif ganda yaitu campuran atrazin dan mesotrion.
Cara aplikasi herbisida selektif pada tanaman jagung disemprotkan pada pertanaman jagung pada umur 7 sampai 14 hari setelah tanam.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya